SURABAYA – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti termasuk pengagum Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Secara terbuka, dia mengungkapkan kekagumannya saat menghadiri Konferensi Nasional ke 9 tentang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil, di Hotel JW Marriot, Surabaya, Rabu lalu.
“Saya pengagum Ibu Risma, kami sering bertemu di beberapa seminar,” ungkap Susi, di acara yang di antaranya dihadiri Gubernur Soekarwo, Wali Kota Tri Rismaharini, dan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah tersebut.
Susi juga menunjukkan rasa kekagumannya atas kinerja kepala daerah dari PDI Perjuangan tersebut, sehingga membuat Surabaya menjadi kota yang bersih dan indah. “Surabaya luar biasa bersih Bu, terima kasih,” ujar Susi kepada Risma.
Usai acara, Susi berbicara khusus dengan Risma. Risma pun memanfaatkannya untuk membicarakan soal garam dan nelayan. Kepada Susi, Risma menceritakan kondisi nelayan yang semakin berat. Apalagi mereka bersaing dengan nelayan-nelayan Asia yang mempunyai kapal lebih bagus.
Soal garam, Risma menyampaikan keluhan para petambak tentang pemasarannya. Para petambak mengeluh karena garam lokal ditolak di pasaran. Setelah dikonfirmasi Risma ke perusahaan garam, ternyata pasar bersedia menerima garam lokal asal mengikuti Standar Nasional Indonesia.
Risma pun menyampaikannya kepada Susi karena menganggap Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mengeluarkan SNI untuk garam lokal. Namun ternyata Kementerian Perdagangan yang menerbitkan SNI untuk garam. “Jadi saya disuruh kirim surat ke Pak Rahmat Gobel (Menteri Perdagangan).”
Menurut Risma, sektor industri memastikan mau menerima garam lokal. Lagi pula garam lokal ternyata mengandung natrium klorida yang tinggi. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS