NGANJUK – Pusaka tombak Kyai Jurang Penatas dan Payung Kyai Tunggul Wulung, seperti tahun-tahun sebelumnya, kembali dikirab dalam rangka peringatan hari jadi Kabupaten Nganjuk ke-1084. Kirab dan rangkaian peringatan dilakukan secara sederhana sebagai langkah adaptasi di masa pandemi Covid-19.
Rangkaian peringatan hari jadi diawali dengan tasyakuran di Masjid Al Mubarok, Berbek, Jumat (09/04/2021) malam. Tasyakuran dipimpin langsung Bupati Nganjuk H Novi Rahman Hidhayat dan Wakil Bupati Nganjuk DR Marhaen Djumadi.

Bupati Novi Rahman Hidhayat dalam sambutannya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kota Bayu menjadi daerah yang maju dan bermartabat. “Serta penuh berkah dari Allah SWT dan menjadi daerah yang gmah ripah loh jinawi,” katanya diamini peserta.
Acara dilanjut dengan pemberian santunan kepada 21 anak yatim. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng. Prosesi berikutnya adalah ziarah ke makam Bupati Nganjuk pertama, Raden Soesro Koesoemo atau lebih dikenal dengan nama Kanjeng Jimat.

Adapun acara inti yakni kirab pusaka tombak Kyai Jurang Penatas dan payung Kyai Tunggul Wulung. Kedua pusaka tersebut dikirab dari Kecamatan Berbek menuju Pendopo Kabupaten Nganjuk. Kirab sebagai upaya menapak tilas sejarah perpindahan ibukota Nganjuk dari Brebek ke pendopo. Pada kirab kali ini dilakukan secara sederhana. Keduanya dikirab dengan dua kereta kuda berbeda tanpa diikuti kereta kuda pengiring seperti tahun-tahun sebelumnya. (dyk/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS