Kamis
10 Oktober 2024 | 6 : 47

Megawati, Jokowi, dan Banjir Jakarta

Jokowi Ubaya Siap

Jokowi Ubaya Siap-1SURABAYA — Sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ternyata sangat memperhatikan betul kinerja kader-kadernya di birokrasi, tak terkecuali Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.

Misalnya, ketika banjir melanda Jakarta dengan kawasan genangan dan rendaman air yang meluas dan meninggi, maka orang nomor satu pada partai berlambang banteng dengan moncong putih itu pun tak segan-segan “menjewer” Jokowi.

“Saya langsung jewer dia (Jokowi), kenapa hal itu bisa terjadi, kenapa masih saja masih akan membangun 17 mal di ibu kota,” ucap Megawati ketika menyampaikan kuliah umum di Universitas Surabaya, Sabtu (1/3/2014). Acara itu juga dihadiri Jokowi sebagai tokoh sipil yang dinilai sukses.

Namun, Jokowi ternyata bisa memberikan argumentasi yang dapat diterima Megawati. “Dia (Jokowi) bilang kepada saya kalau 17 mal itu bukan kesepakatan dirinya, tapi gubernur sebelumnya dan dia tinggal melaksanakan. Lalu saya cuma bilang awas banjir lho,” tuturnya.

Dalam kesempatan berbicara pada forum Departemen Mata Kuliah Umum (MKU) Ubaya itu, Jokowi menyatakan dirinya pun berusaha “menandingi” perizinan untuk 17 mal yang sudah keluar itu dengan membangun sarana bisnis untuk PKL.

“Kalau pasar-pasar modern diberi izin, maka pasar-pasar tradisional dan PKL juga harus diberi ruang. Karena itu saya bangun untuk mereka beberapa kawasan PKL di Jakarta, sedangkan izin untuk mal sudah cukup,” kata Jokowi seolah memberikan laporan kepada sang ketua umum.

Pemimpin tertinggi di Jakarta yang namanya melambung dalam berbagai survei untuk Pilpres 2014 itu pun mengakui bahwa pembangunan kawasan PKL merupakan hasil dari blusukan yang dilakukan selama ini.

“Jadi, blusukan itu bukan pencitraan. Buat apa pencitraan, lha wong saya tidak punya televisi, apa mungkin saya bisa mengatur media massa? Tujuan utama (blusukan) saya adalah mendengar suara dan penderitaan masyarakat yang sebenarnya,” paparnya.

Makna “blusukan” di mata Jokowi itulah yang juga melahirkan program Kartu Jakarta Sehat atau Kartu Jakarta Pintar, setelah dirinya mendengar suara dan penderitaan masyarakat miskin yang sakit dan anak-anak miskin yang tidak sekolah.

“Kartu Jakarta Sehat itu karena blusukan yang saya lakukan menemukan banyak masyarakat yang sakit dan meninggal di rumah, karena tidak mampu membayar biaya berobat atau rumah sakit. Sedangkan Kartu Jakarta Pintar itu karena BOS itu tidak menjangkau kebutuhan seragam, tas, sepatu, dan sebagainya,” timpalnya.

Selain itu, blusukan juga bermanfaat untuk mengajak masyarakat mau bermusyawarah dan bergotong royong. “Saya bisa memindahkan masyarakat tanpa penggusuran juga melalui dialog atau musyawarah, lalu perbaikan permukiman masyarakat pinggiran juga dengan gotong royong. Musyawarah dan gotong royong itu budaya kita,” ucapnya.

Jadi, makna blusukan di mata Jokowi itu tidak se-politis yang dibayangkan. Hal itu juga sejalan dengan pendapat rekannya sesama kader Megawati yang suka blusukan juga, yakni Tri Rismaharini. “Tugas pemimpin itu melayani rakyat dan bertanggung jawab kepada Tuhan,” ujar wali kota perempuan pertama di Surabaya itu. Kompas

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Ini, Alasan Pelaku UMKM Minta Program Pemberdayaan Ipuk Harus Dilanjutkan

BANYUWANGI – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Banyuwangi terus menunjukkan tren positif. Hal itu tidak ...
KRONIK

Cagub Tri Rismaharini Jalin Silaturahmi ke LDII Mojokerto

MOJOKERTO – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, melakukan kunjungan silaturahmi ke ...
SEMENTARA ITU...

Atasi Kebutuhan Kesehatan Warga Terpencil, Inda-Aldi Siapkan Layanan Dokter Keliling

MADIUN – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun nomor urut 1, Inda Raya dan Aldi Dwi Prastianto, yang ...
LEGISLATIF

Jadi Ketua Fraksi Gabungan PDI Perjuangan-PAN, Budi Leksono Siap Perkuat Sinergi Program

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya periode 2024-2029, Budi Leksono, didapuk menjadi Ketua ...
SEMENTARA ITU...

Sambut Revitalisasi Pasar Kembang, Pedagang Sampaikan Dukungan Pada ErJi

SURABAYA – Puluhan pedagang dan pengrajin kue basah dari Pasar Kembang menyatakan dukungannya terhadap pasangan ...
KRONIK

PAC Sumbergempol Gelar Konsolidasi, Target Rekrutmen Saksi Capai 80 Persen

TULUNGAGUNG – Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, menggelar ...