JAKARTA – Presiden RI ke-5 yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan kembali mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa. Gelar doktor kehormatan ke-6 untuk Megawati ini akan diberikan Universitas Nasional Mokpo, Korea Selatan.
Ketua DPP PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri menuturkan, pada akhir Mei 2017 Presiden of Mokpo National University dan Ketua Senat Guru Besarnya menghubunginya. Mereka bermaksud memberikan gelar doktor honoris causa kepada Megawati di bidang ekonomi.
“Sejak sebagai anggota DPR di tahun 1990-an, wapres, presiden, dan Ketua Umum PDI Perjuangan sampai sekarang beliau secara konsisten memperjuangkan paradigma ekonomi Pancasila supaya diimplementasikan untuk menggantikan sistem paradigma ekonomi kapitalisme,” kata Rokhmin yang menemani Mega ke Korsel, kemarin.
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB tersebut mengatakan, Megawati sangat yakin bila ekonomi Pancasila diterapkan, maka Trisakti akan terwujud. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain yang mengimplementasikannya.
“Trisakti berarti berdaulat di bidang politik, mandiri (maju dan adil-makmur) di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya, tidak meniru asal jiplak kebudayaan bangsa-bangsa lain,” paparnya.
Dubes Kehormatan Jeju Islands, Korsel, itu menambahkan bahwa Universitas Nasional Mokpo telah mengakui ekonomi Pancasila sangat relevan sebagai alternatif pengganti sistem ekonomi kapitalis yang semakin hari hanya menghasilkan dunia dengan ketimpangan sosial ekonomi yang makin lebar, kerusakan lingkungan yang mengancam kapasitas keberlanjutan ekosistem bumi itu sendiri.
Dan juga kehidupan umat manusia yang semakin mencekam, seperti narkoba, gangguan jiwa, perang saudara, gelombang migrasi, dan lainnya.
Sebelumnya, Megawati pernah mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang; Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korsel; Moscow State Institute of International Relation, Rusia; Universitas Padjadjaran; dan Universitas Negeri Padang.
Universitas Nasional Mokpo sendiri merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Korsel dengan pola ilmiah pokok (core competence) di bidang Ekonomi Maritim dan Teknik Perkapalan. Universitas itu juga telah difasilitasi Megawati untuk bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke Korsel, Megawati menyempatkan diri bersilaturahmi dengan Perdana Menteri Korsel, Lee Nak-yon. Pertemuan keduanya dilaksanakan di Gwanghwamun, dan berbicara mengenai hubungan Indonesia dengan Korsel.
Kepada Megawati, Lee mengaku senang kedua negara telah bekerja sama dengan erat hampir di semua bidang.
Dalam kesempatan itu, PM Lee juga menjelaskan kepada Megawati tentang usaha Pemerintah Korsel menyelesaikan isu nuklir Korea Utara. Korsel minta Indonesia untuk terus mendukung upaya ini. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS