JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpendapat, berbagai catatan tentang Konferensi Asia Afrika (KAA) maupun Gerakan Non Blok (GNB) yang dipelopori ayahnya, Bung Karno, bisa menjadi hal penting bagi dunia.
Hal itu disampaikan Megawati saat menyampaikan pidato di gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di Jakarta, Selasa (26/5/2015). Menurutnya, KAA merupakan peristiwa politik penting yang mengubah peradaban dunia. “Spirit Dasa Sila Bandung bergerak menjadi basis kekuatan moral dan tenaga pembebas bagi bangsa-bangsa untuk merdeka,” kata Megawati.
Saat KAA digelar pada 1955, lanjutnya, hanya sekitar 30 negara di luar Eropa dan Amerika yang merdeka. Namun, pasca-penyelenggaraan KAA hingga 1970-an, sudah lebih dari 120 negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin yang meraih kemerdekaan. “Kecuali Palestina yang masih berjuang untuk meraih kemerdekaannya,” ujarnya.
Presiden ke-5 RI itu menyayangkan, semangat KAA yang dihasilkan pada 1955 tidak terulang dalam peringatan ke-60 beberapa waktu lalu. Kata Mega, peringatan KAA 2015 seharusnya tidak hanya seremonial, tetapi gagasan yang melahirkan suatu tindak lanjut perbaikan.
Megawati mengungkapkan, saat peringatan KAA 2015, dia mengatakan ke Jokowi, agar menjadikan konferensi ini mendapatkan rohnya kembali. “Bukan hanya membuat bangsa jadi merdeka, setelah merdeka apa yang harus dilakukan,” kata Megawati.
Perayaan KAA, ujar Mega, tidak cukup hanya dilakukan dengan motivasi sebagai suatu kegiatan seremonial. Tapi membutuhkan tindak lanjut, berupa penyelesaian masalah yang melanda bangsa-bangsa di kawasan Asia dan Afrika.
Mega menyebutkan, di tengah perkembangan teknologi dan kemajuan saat ini, sangat sulit bagi para pemimpin bangsa menemukan ide-ide yang berguna bagi kepentingan negara.
Dia menambahkan, memperingati KAA dan mengingat kembali GNB adalah salah satu kegiatan yang diharapkan dapat kembali melahirkan kebijakan-kebijakan demi tercapainya suatu solidaritas antarbangsa.
Sebagai salah satu cara untuk terus mengobarkan semangat tersebut, menurut Mega, adalah dengan mendaftarkan dokumentasi perjalanan KAA dan GNB sebagai suatu arsip dunia yang tercatat di Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
“Upaya ini sangatlah penting, sebab menyelamatkan arsip dokumen KAA dan Gerakan Non-Blok merupakan suatu cara untuk terus memberikan pencerahan bagi bangsa-bangsa,” kata Presiden ke-5 RI tersebut. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS