PAMEKASAN – Mbak Titik, begitu saya memanggilnya. Perempuan dengan nama lengkap Sitti Mas’adah itu tercatat sebagai Wakabid Perempuan dan Anak DPC PDI Perjuangan Pamekasan.
Siang itu (Kamis, 15/4/2021), Mbak Titik menerima saya di kantor DPC PDI Perjuangan Pamekasan. Ini pertemuan kedua kami. Pertemuan pertama terjadi pada acara peresmian kantor DPC PDI Perjuangan Pamekasan beberapa waktu lalu.
Seperti pertemuan pertama, kami banyak berbincang tentang aktivitas seni; bertukar cerita seputar dinamika partai di masyarakat.
“Sebetulnya, masyarakat Madura welcome pada PDI Perjuangan. Buktinya, mereka menerima saya dengan tangan terbuka. Mereka malah memberi dukungan pada saya untuk berpartai dengan sungguh-sungguh,” kata Mbak Titik, mengenang pertemuannya dengan beberapa komunitas masyarakat.

Sebagai seorang instruktur senam, Mbak Titik memiliki banyak ruang pertemuan yang cukup intens ibu-ibu PKK dan pecinta senam. Sejak tahun 2009, Mbak Titik menemukan senam sebagai kegiatan untuk mengaktualisasikan hobinya: berolahraga dan menari.
“Saya menekuni senam sejak tahun 2009. Mulanya karena hobi. Kebetulan saya suka berolahraga dan menari. Dengan senam tubuh kita jadi sehat dan kuat.”
Hampir setiap hari Mbak Titik dihadang oleh jadwal senam yang padat. Dari satu tempat ke tempat berikutnya, perempuan alumnus SMAN 1 Pamekasan itu seolah tidak mengenal lelah. Ketika ditanya tentang penghasilan sebagai instruktur senam, Mbak Titik buru-buru menepis.
“Kalau honor jadi instruktur senam itu relatif. Tidak semuanya harus diukur dengan uang. Saya bergaul dan bersenam dengan ibu-ibu karena hobi yang sama,” jelas Mbak Titik.
Mantan Caleg PDI Perjuangan DPR RI tahun 1999 menguraikan, bahwa dengan melakukan senam rutin, tubuh dan jiwa seseorang menjadi sehat dan kuat. Pada tubuh yang sehat dan kuat, tambah Mbak Titik, mental seseorang bisa kokoh.
“Kalau tubuh kita sehat, kita bisa melaksanakan berbagai kegiatan. Kita bisa beraktivitas dengan leluasa. Sebaliknya, kalau tubuh kita loyo dan sakit-sakitan, kita tidak bisa melakukan aktivitas dengan semangat. Apalagi mau berjuang,” seloroh Mbak Titik sambil tertawa.

Bersama Sanggar Senam Sagita, Mbak Titik juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial: bagi-bagi air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan, bagi sembako pada korban banjir, peringatan Hari Santri, peringatan Hari Ibu, dan lainnya.
“Di bulan Ramadan, kami biasanya juga bagi-bagi takjil ke abang becak. Jadi, senam itu telah mempertemukan saya dengan perempuan-perempuan hebat. Perempuan yang mau memikirkan kesehatan dirinya sendiri dan berempati pada nasib orang lain,” tegas Mbak Titik.
Sebelum berpisah, berulang Mbak Titik mengingatkan saya untuk berolahraga. “Dengan olahraga yang rutin, tubuh kita akan sehat. Imun tubuh kita akan jadi kuat. Kita akan jadi kader yang tangguh di tengah pandemi,” pungkas Mbak Titik. (53T)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS