JOMBANG – Anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Sadarestuwati, mengunjungi lokasi banjir akibat tanggul sungai jebol di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Minggu (8/12/2024).
Banjir mengakibatkan satu korban meninggal yang hilang selama dua hari belakangan.
“Pagi tadi saya mengunjungi lokasi banjir akibat tanggul jebol. Ada satu korban tenggelam yang baru saja ditemukan pagi tadi, seorang petani,” ungkap Mbak Estu sapaan akrab Sadarestuwati, ketika dimintai keterangan.
Diketahui, korban bernama Dedy Teguh Harianto (26), seorang petani yang hanyut di Avour Watudakon ketika berusaha menyelamatkan bibit padi dan adiknya. Dedy berhasil ditemukan pada hari ini, Minggu (8/12/2024).
Korban ditemukan di hari kedua proses pencarian sekitar pukul 10.00 WIB, tidak jauh dari lokasi pertama tenggelam.
Penemuan jasad Dedy tersebut, tak berselang lama saat Sadarestuwati dan anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Wiwin Isnawati Sumrambah datang ke posko Basarnas serta lokasi tenggelamnya korban.
“Hari ini sebenarnya kami ingin memberi semangat petugas dan keluarga. Alhamdulillah akhirnya korban sudah ditemukan, setelah proses pencarian selama dua hari ini,” ucap Mbak Estu di lokasi.
Ketika legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut mendapat penjelasan dari Kepala Pelaksana BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Dias Quintas, tiba-tiba ibu korban datang ke posko Basarnas mendatangi perempuan yang akrab disapa Mbak Estu itu.
Sembari terisak di depan Mbak Estu, ibu korban berharap agar anaknya cepat ditemukan.
“Tidak berselang lama, setelah ibu korban datang ke posko Basarnas bertemu dengan Bu Estu dan Bu Wiwin. Ada kabar jasad korban ditemukan oleh petugas,” kata seorang petugas BPBD Kabupaten Jombang.
Mbak Estu yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Program Kerakyatan DPP PDI Perjuangan itu pun langsung mengantar dan menggandeng ibu korban.
Sepanjang perjalanan dari posko Basarnas hingga lokasi penemuan, ibu korban tak henti-hentinya menangis dan ditenangkan Mbak Estu.
Setelah dievakuasi dari dalam afvour, korban langsung dibawa ke rumah duka, untuk dimakamkan.
Tak lupa, mbak Estu turut menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga korban, termasuk juga pada masyarakat yang terdampak banjir di wilayah tersebut.
“Kami turut berduka cita. Kepada keluarga korban, kami juga mendoakan semoga diberikan ketabahan dan kesabaran,” ungkapnya di lokasi sembari mengusap tangan ibu korban.
Diketahui sebelumnya, Dedy Teguh Harianto warga Desa Watudakon hanyut saat menyelamatkan bibit padi yang terjatuh ke Avour Watudakon Sabtu (7/12/2024) pagi sekitar pukul 07.15.
Sebelum kejadian, Dedy sedang bekerja di sawah yang berada tepat di pinggir Avour Watudakon.
Saat itu, ia bersama Pawi Harianto ayahnya, Diva Cindy Areta (16), calon istrinya dan adik korban datang ke sawah untuk mengambil bibit padi yang hendak hanyut.
Ketika menyelamatkan bibit itulah, adik korban yang masih berusia sekitar 10 tahun terpeleset dan sempat akan hanyut. Melihat hal itu, korban berupaya menyelamatkannya bersama calon istrinya.
Keduanya sempat hanyut, melihat hal itu, sang ayah yakni Pawi Harianto pun berupaya menyelamatkan calon menantu perempuannya itu terlebih dahulu.
Namun, setelah ia menyelamatkan Cindy, justru Dedy yang hilang tertelan derasnya arus Avour Watudakon. (fath/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS