NGAWI – Budayawan nyentrik asal Kabupaten Ngawi, Bramantyo Prijosusilo atau yang lebih dikenal sebagai Mas Bram memiliki pandangan khusus ihwal peringatan Hari Lahir Pancasila.
Menurut lelaki berjenggot lebat dan berudeng ini, peringatan Hari Lahir Pancasila sangat bagus. Namun, peringatan itu harus diikuti dengan pembelajaran ideologi Pancasila dengan perasaan khusus.
“Hari lahir Pancasila diperingati itu sangat bagus, dan harus dibarengi dengan pembelajaran ideologi Pancasila,” ujar Mas Bram saat dihubungi melalui seluler, Rabu (2/6/21).
Pendiri Kraton Ngiyom ini menuturkan, asal usul Pancasila tidak hanya digali dari nilai-nilai luhur bumi Nusantara. Akan tetapi, juga berasal dari pergulatan berbagai disiplin pemikiran, seperti Nasionalisme, Internasionalisme, Islam, dan lainnya.
Berkaitan dengan Bung Karno sebagai pencetus Pancasila, Mas Bram menyarankan beragam referensi jika ingin lebih dalam mempelajari pemikiran Bung Karno.
“Di YouTube banyak pidato Bung Karno, tapi kalau mau lebih dalam mempelajari pemikiran beliau lebih dalam, ya bacalah Dibawah Bendera Revolusi jilid I dan II, ” jelas Mas Bram.
Bung Karno juga dikenal sebagai pencetus ideologi Marhaenisme; ideologi yang berawal dari pemikiran Marxisme yang diterapkan sebagaimana alam dan budaya Bangsa Indonesia.
Terhadap ideologi Marhaenisme, Mas Bram menegaskan agar setiap Marhaenis memahami dengan seksama bagaimana Karl Marx melihat hubungan ekonomi dan sejarah. Juga mengenai analisa tentang penguasaan alat produksi dan nilai tambah pada modal.
Hal itu, tambah Mas Bram, agar dalam setiap perjuangan Marhaenis selalu dibarengi dengan pemahaman ilmiah atas sejarah dan upaya untuk mengendalikannya.
“Saat ini Si Marhaen semakin banyak, dan di seluruh dunia Si Marhaen berjuang memperbaiki kehidupan,” ujar Mas Bram.
Perlu diketahui, Peringatan Hari Lahir Pancasila secara resmi dikukuhkan Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Sejak itu, Peringatan Hari Lahir Pancasila diperingati rutin setiap tanggal 1 Juni sekaligus ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional. (mmf/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS