PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menggelar rapat bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Selasa (1/8/2023). Rapat yang digelar di ruang kerja bupati itu membahas operasionalisasi Waduk Bendo hingga penanggulangan banjir di Ponorogo.
Bupati Sugiri mengatakan, Waduk Bendo yang sejatinya berfungsi untuk irigasi itu, juga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata. Hingga saat ini, Waduk Bendo yang berada di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo itu memang belum resmi dibuka untuk umum.
“Saya ingin segera ada kerja sama penyerahan antara BBWS dengan pemda bahwa fungsi bendungan tak hanya menyediakan air baku irigasi, tapi juga fungsi tersier untuk wisata,” ujar Bupati Sugiri.
“Fungsi tersier yang menurut kami ini fungsi utama untuk PAD,” imbuh politisi PDI Perjuangan itu.
Pada rapat bersama itu, Bupati Sugiri mengundang para kepala desa, menyusul laporan yang wilayahnya menjadi langganan banjir lantaran berada di aliran Bengawan Solo.
“Ini banyak kepala desa yang diundang untuk menunjukkan letak di mana yang harus diselesaikan bersama-sama, misalnya normalisasi, mana jembatan yang membuat kendala terhadap air, juga drainase,” terangnya.
Sementara itu, Kepala BBWS Bengawan Solo, Maryadi Utama, melaporkan pemasangan pipa transmisi air baku yang ada di delapan kecamatan.
“Progress pengerjaan sudah 81 persen. Kami juga lapor ke Pak Bupati bahwa kami sudah melaksanakan debit sungai,” ujar Maryadi.
Menurutnya, hulu pipa transmisi air baku itu dari Bendungan Bendo yang memiliki kapasitas total tampungan air sebesar 43,11 juta meter kubik dengan tinggi bendungan 71 meter. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS