BATU – Wali Kota Batu Eddy Rumpoko memberikan kewenangan besar kepada camat, kades/lurah untuk bertemu investor, agar mereka bisa mengembangkan potensi daerahnya secara maksimal.
Dia berpendapat, perangkat desa/lurah, dan camat adalah manajer yang tahu benar potensi di wilayahnya. Karena itu, merekalah yang diharapkan bisa menggali, dan mengembangkan potensi wilayahnya.
Sementara, tugas Pemerintah Kota Batu tinggal memberikan fasilitas, infrastruktur dan kemudahan perizinan. “Jadi, tugas mereka tidak hanya mengurus KTP. Tapi bisa mengembangkan yang lainnya. Harapannya, supaya potensi desa itu berkembang dengan cepat,” kata Eddy Rumpoko.
Wali kota yang juga menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang ini mengajak kalangan mahasiswa datang ke Kota Batu. Ajakan ini dia sampaikan saat berbicara di depan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pertanian dari 22 perguruan tinggi di Indonesia.
Para mahasiswa ini menjadi peserta seminar nasional bertema “Pengembangan Potensi Desa Realita atau Wacana” di gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya (UB), Jumat (4/2/2016) lalu.
Meski masuk wilayah kota, namun pertanian organik di Kota Batu, seperti di Kelurahan Termas, sangat berkembang. Bahkan produk pertanian organiknya bersertifikat.
Pria yang akrab disapa ER ini juga mengajak para mahasiswa pertanian mengunjungi Desa Sumber Brantas. Di desa itu selain ada sumber air panas Cangar, juga ada pertanian kentang.
Dijelaskan ER, pengembangkan potensi desa untuk pertanian tak identik untuk ketahanan pangan saja. Namun bisa juga untuk hal lain, seperti penguatan desa wisata.
“Ada petik apel, petik bunga, menikmati suasana desa,” ujarnya. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS