SURABAYA – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, Sukadar berpendapat, rumah pompa perlu ditambah untuk mengatasi banjir yang masih saja terjadi di sejumlah kawasan Kota Pahlawan.
Legislator yang duduk di komisi bidang pembangunan (Komisi C) ini minta Pemkot Surabaya memperbanyak rumah pompa. “Mesin-mesin pompa tersebut ditempatkan di sejumlah titik yang genangan airnya relatif tinggi,” kata Sukadar, Minggu.
Menurut Sukadar, mesin pompa yang ada 16 – 17 unit belum bisa mengatasi genangan air yang terjadi saat hujan deras dalam waktu lama.
Di sisi lain, tambah Sukadar, upaya yang harus ditempuh untuk mengatasi banjir adalah dengan mengefektifkan satgas yang ada di masing-masing wilayah. Satgas pematusan di lima wilayah, mulai Surabaya Barat, Timur, Selatan, Utara dan Pusat tersebut, ujarnya, harus dimaksimalkan kinerjanya.
Selama ini, ungkap dia, satgas pematusan sering kali ditarik ke sana – kemari ke daerah yang dilanda banjir. Padahal, jika dikonsentrasikan di wilayah masing-masing, penanganan banjir akan maksimal.
Pria yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini menambahkan, jika kapasitas saluran air yang ada sekarang ini tak memadai, pemerintah kota semestinya bisa membuat saluran baru. Terutama di sekitar kawasan yang kerap dilanda banjir.
“Contoh di wilayah Banyuurip-Petemon. Untuk mengatasi banjir di wilayah itu, di Patua, Kalibutuh ke Demak, bikin box culvert sampai bosem,” katanya
Jika pembangunan box culvert direalisasikan, dia memperkirakan tiga kecamatan di sekitar kawasan itu akan bebas banjir.
Dia pun menyatakan, untuk menyelesaikan persoalan banjir, dewan akan mendukung penganggaran untuk menambah peralatan, personel satgas dan sebagainya. Asalkan penyerapan anggaran tersebut sesuai dengan permintaan yang diusulkan.
“Tahun kemarin kan serapannya kecil, sekitar 58 persen,” ungkapnya.
Sementara itu, di sela pembukaan Festival industri kreatif terbesar di Asia, Popular Culture Convention (Popcon) Surabaya 2016 di gedung Siola, Wali Kota Tri Rismaharini mengungkapkan, pihaknya sudah mengajukan ke pusat untuk pembangunan rumah pompa di Kalimas. Nilainya hampir Rp 90 miliar.
“Setelah dihitung Bu Erna (Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Ir Erna Purnawati), kalau pusat tidak bisa membiayai dengan APBN, kita juga bisa kerjakan. Tapi dengan jangka waktu 2 tahun anggaran,” kata Risma.
Pembangunan rumah pompa dengan ukuran besar di Kalimas ini, sebutnya, bakal bisa menanggulangi ancaman banjir sejumlah wilayah di Surabaya.
“Saya yakin kalau itu dibangun, kawasan Ampel, Petekan bahkan sampai tengah kota ini akan clear (bebas dari ancaman banjir-red),” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS