SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Agatha Retnosari menyebut, meningkatnya harga kebutuhan pokok jelang Ramadan perlu mendapat perhatian serius.
Kenaikan harga tersebut, perlu diawasi dan diantisipasi ketersediaannya oleh para dinas terkait, agar saat Ramadan dapat kembali stabil.
“Karena tahun ini memang prediksi nasional inflasi akan tinggi, karena itu perlu antisipasi ketersediaan pasokan bahan pokok, jalur distribusi, sama operasi pasar,” ujarnya, Rabu (9/3/2022).
Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketidakstabilan harga di pasaran. Faktor tersebut disebabkan dari dalam negeri dan luar negeri.
Pada dalam negeri, kenaikan harga disebabkan oleh belum pulihnya perekonomian sejak pandemi Covid-19, kelangkaan minyak goreng di beberapa daerah, serta kecenderungan meningkatnya permintaan atas bahan pokok saat Ramadan hingga jelang Idulfitri.
“Butuh waktu dan terobosan kebijakan untuk mempercepat akselerasi perbaikan pertumbuhan ekonomi. Termasuk kelangkaan minyak goreng karena banyak oknum yang menimbunnya akibat kebijakan satu harga minyak goreng,” ucapnya.
Sedangkan faktor luar negeri berasal dari invasi Rusia ke Ukraina yang berdampak cukup signifikan pada pasokan gandum ke dalam negeri.
“Invasi Rusia ke Ukraina membawa dampak cukup signifikan. Karena konsumsi gandum sebagai bahan pokok tepung terigu dan mie menjadi terhambat pasokannya, yang akan berujung pada kenaikan harga tepung,” ungkapnya.
Adapun, melansir laman Sistem Informasi Ketersediaan Bahan Pokok (Siskaperbapo) di Jawa Timur, beberapa harga komoditas telah merangkak naik sejak 30 hari terakhir.
Berdasarkan data per Rabu (9/3/2022), diketahui cabe merah besar keriting per kilogram berada di kisaran harga Rp 42.229 dengan harga tertinggi sebesar Rp 53.3330/kilogram di Kabupaten Gresik.
Cabe rawit di kisaran harga Rp Rp58.488/ kilogram dengan harga tertinggi sebesar Rp 68.750 di Kabupaten Lamongan. Disusul dengan harga tepung terigu seharga Rp9.061/kilogram dengan rata-rata harga tertinggi berada di Kota Mojokerto sebesar Rp11.500/kilogram.
Dan telur ayam ras (petelur) dengan kisaran harga Rp 23.034, dan harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Tuban Rp 24.666/kilogram. (nia/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS