![](https://pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2024/07/PDIP-Jatim-Bupati-Ipuk-03072024.jpg)
BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengunjungi sentra peternakan kambing perah di Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, saat melaksanakan kegiatan Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Seneporejo.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipuk bahkan mencicipi langsung usaha milik Jarot Setiawan yang dalam perharinya mampu memproduksi 700 hingga 1000 liter susu kambing tersebut.
“Susunya enak, tidak bau prengus. Jadi, selama ini kesan susu kambing itu bau, tidak benar. Bentuknya lebih kental dari susu sapi. Dan yang terpenting, harganya lebih mahal dari susu sapi,” ujar Bupati Ipuk, Selasa (2/7/2024).
Menurut Bupati Ipuk, saat ini susu kambing mulai digandrungi masyakarat karena adanya penelitian yang menyebutkan bahwa kandungan gizi susu kambing lebih banyak daripada susu sapi sehingga harganya juga menjadi lebih mahal dari susu sapi.
“Susu kambing saat ini banyak diminati masyarakat, sehingga beternak kambing perah bisa menjadi pilihan,” jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga memuji langkah Jarot yang dengan cerdas merintis peternakan tersebut setelah berhenti usai dua kali mengadu nasib sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Memulai usaha di bekas lahan kebun jeruk, Jarot memproduksi susu kambing dan kini terdapat 200 kambing perah jenis sapera yang tertata rapi dan bersih itu.
“Kisah sukses Mas Jarot dalam mengembangkan usaha susu kambing perah ini bisa menjadi inspirasi anak-anak muda Banyuwangi. Merintis usaha dari nol, hingga kini menjadi salah satu pemasok susu kambing,” tuturnya.
Jarot sendiri menceritakan, sebelum memulai usaha peternakan kambing perah, dia bekerja sebagai TKI di Taiwan sebanyak dua kali dari tahun 1999 hingga 2002 dan kembali lagi dari tahun 2006 sampai 2009. Sepulangnya ke kampung halaman, Jarot sempat mencoba peruntungan dengan menjadi petani jeruk, namun sejak 2016 beralih ke usaha peternakan kambing perah.
“Satu kambing rata-rata bisa menghasilkan 1 sampai 2 liter susu tiap hari. Total rata-rata tiap hari bisa dapat 100-150 liter, tergantung produktivitas kambingnya,” ujarnya.
Hasil dari produksi susu tersebut dikirim ke supplier pabrik susu bubuk di Yogyakarta dan Semarang dengan harga Rp 16 ribu perliternya. “Kita jual ke supllier dalam bentuk beku. Setiap minggunya bisa ambil 700 hingga 1000 liter susu kambing,” terangnya. (ftr/set)
![](https://pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2024/05/channels4_banner.jpg)