Selasa
26 November 2024 | 4 : 19

Ketua DPRD Jatim Hadiri Perayaan Yadnya Kasada di Gunung Bromo

pdip-jatim-dprd-jatim-170622-kusnadi-1

KABUPATEN PROBOLINGGO – Ketua DPRD Jatim, Kusnadi SH MHum menghadiri perayaan Yadnya Kasada yang dilaksanakan masyarakat suku Tengger di Gunung Bromo, Kamis (16/6/2022) dini hari.

Pada kesempatan itu, Kusnadi yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur,  mendengarkan secara langsung sejarah Yadnya Kasada seperti dituturkan Ketua Paruman Dukun Pandita. Kusnadi juga menyaksikan prosesi ritual serta pengukuhan dukun pandita.

“Saya berterima kasih dan sangat senang karena bisa mendengarkan secara langsung cerita sejarah Yadnya Kasada yang disampaikan oleh Ketua Paruman Dukun Pandita, Sutomo,” kata Kusnadi.

Pada kesempatan itu Kusnadi juga mengucapkan selamat kepada dua warga Hindu Tengger yang telah dikukuhkan menjadi dukun pandita yang baru.

“Saya mengucapkan selamat kepada Pak Nur Fadli dari Desa Gubukklakah, Poncokusumo dan Pak Sutris dari Desa Kedasih, Sukapura yang telah dikukuhkan sebagai Dukun Pandita,” kata Kusnadi.

Upacara ritual Yadnya Kasada 1944 Saka (2022) digelar di Pura Luhur Poten, Gunung Bromo Kabupaten Probolinggo. Ritual dilaksanakan selama lebih dari 2 jam, dari pukul 03.00 WIB hingga 04.30 WIB.

Di tengah suhu Gunung Bromo yang mencapai 11 derajat celcius, masyarakat Tengger melaksanakan ritual dan memanjatkan doa-doa dengan penuh khidmat.

Ritual dimulai dengan pembacaan sejarah Yadnya Kasada oleh Ketua Paruman Dukun Pandita Sutomo, kemudian puja stuti dukun pandita, mulunen atau pengukuhan dukun pandita dan ditutup dengan nglabuh ongkek ke kawah Gunung.

Pada prosesi mulunen, dua orang calon dukun pandita Suku Tengger di Bromo dikukuhkan. Keduanya berasal dari Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dan Desa Kedasih, Kecamatan Sukapura, Kapupaten Probolinggo.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suparapto, dua calon tersebut adalah dukun pandita yang baru.

“Dua calon dukun pandita itu merupakan dukun baru dan bukan pengganti dukun sebelumnya,” tuturnya.

Bambang menambahkan, tahapan dari prosesi mulunen atau wisuda samkara yang menjadi rangkaian Yadnya Kasada dan pengujinya adalah Ketua Paruman Dukun Tengger Sutomo dan calon dukun pandita haruslah memenuhi syarat.

“Untuk bisa mengikuti prosesi mulunen, warga Hindu Tengger harus memenuhi syarat administrasi dan lulus mantra mulunen 100 persen,” sambung Bambang.

Masyarakat Tengger memperingati upacara Yadnya Kasada setiap tahunnya tepatnya pada hari ke-14 Bulan Kasada penanggalan tradisional.

Upacara dilaksanakan masyarakat Suku Tengger sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi dan bentuk penghormatan bagi para leluhur yakni Roro Anteng dan Joko Seger. (drw/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...