Kamis
30 Januari 2025 | 6 : 36

Ketua DPRD Jatim Bertemu Lemhanas RI, Ini Yang Dibahas

PDIP-Jatim Kusnadi 05072022

SURABAYA – DPRD Provinsi Jawa Timur menerima kunjungan 25 peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) PPRA LXIV Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI, di Kantor DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura Nomor 1, Surabaya, Senin (4/7/2022).

Kedatangan Lemhanas RI disambut langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Jatim, Kusnadi, yang didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Sahat Tua Simanjuntak dan Anik Maslachah.

Tenaga Ahli Pengajar Lemhanas RI, Mayor Jenderal TNI Dr. Kubiyono Setyono MA, mengatakan, tujuan mereka adalah untuk mempelajari isu strategis sebagai bahan kajian untuk memberi saran dan masukan ke presiden.

“Rombongan ini bagian dari studi strategis di lapangan. Ini adalah peserta program pendidikan reguler angkatan ke-64,” ujarnya.

Untuk wilayah Jawa Timur, pihaknya tertarik mengkaji isu-isu politik. Di antaranya, terkait kurangnya keterwakilan perempuan, Syiah Sampang, Keberhasilan Jatim raih 10 kali Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dan kondisi sosial.

“Permasalahan yang dipelajari terkait sumber daya alam, keadaan geografi, ideologi politik dan Hankam, sebagai bahan kajian kami peserta,” tuturnya selaku ketua rombongan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi mengungkapkan, masalah keterwakilan perempuan yang belum 30 persen memang menjadi PR bersama.

Ia menjelaskan, dalam partai sebetulnya tidak membatasi kemampuan tiap kadernya. Jika dinilai memiliki kemampuan maka akan didukung.

Hanya saja, aktivitas politik yang tidak mengenal waktu seringkali berbenturan dengan stigma patriarki pada perempuan. Sehingga perlu usaha keras untuk mengubahnya, baik dalam partai politik maupun kehidupan sosial.

“Itu peran partai politik dan sisi lain ada pandangan sosial masyarakat terhadap wanita. Perempuan pulang malam dianggap macam-macam. Ini kendala kultur yang sulit ditebus,” kata Kusnadi.

Selain itu, sistem politik juga perlu dibenahi. Kusnadi menilai, saat ini sistem demokrasi telah berubah menjadi pasar bebas yang membutuhkan biaya besar.

“Itu harus kita kaji ulang dengan kepala dingin dan keterbukaan. Satu niatan yang sama, untuk mengaktualisasikan sistem demokrasi itu tetap baik,” tuturnya.

Karena itu, ia berharap Lemhanas bisa melakukan kajian tentang sistem Pemilu agar lebih efisien, berasas demokrasi dengan biaya yang rendah.

“Itu titipan kami sebagai pelaku-pelaku politik,” tandas politisi PDI Perjuangan itu. (nia/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Tahun Baru Imlek 2025, Bupati Fauzi Ajak Masyarakat Pererat Persatuan dan Kerukunan

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Tahun Baru Imlek ...
KRONIK

Jadi Ikon Baru Pariwisata Ponorogo, MRMP Ditarget Selesai Maret

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengikuti rapat koordinasi (rakor) sekaligus meninjau pembangunan ...
SEMENTARA ITU...

Mas Antok Pastikan Persiapan Persinga Ngawi Matang Jelang Babak 16 Besar

NGAWI – Tim kebanggaan Kabupaten Ngawi, Persinga Ngawi, memastikan lolos ke babak 16 besar Liga 4 PSSI Jawa Timur. ...
KABAR CABANG

Peringati HUT PDI Perjuangan, Banteng Kabupaten Kediri Hijaukan Lereng Wilis

KEDIRI – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri tetap berkomitmen menjadi salah satu partai politik yang intens peduli ...
LEGISLATIF

Sampaikan Duka Cita kepada Keluarga Korban, Rambo Garudo Desak Evaluasi Outing Class

MOJOKERTO – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mojokerto, dr Rambo Garudo, menyampaikan duka cita mendalam ...
KRONIK

M Zaini Kunjungi Korban Puting Beliung di Pohjentrek

KABUPATEN PASURUAN – Wakil Ketua DPRD Kabuapten Pasuruan, M Zaini mengunjungi para korban angin puting beliung di ...