MALANG – Bupati Drs HM Sanusi MM menyapa para petani dan masyarakat Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Rabu (19/6/2024). Sanusi juga berdiskusi dan bertukar pendapat serta menampung aspirasi para petani untuk saling dukung dalam upaya meningkatkan produktivitas demi mewujudkan kesejahteraan mereka.
Dalam acara bertajuk Kerjo Bareng Mulyo Bareng Bersama Bupati Malang ini juga hadir sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang, Camat dan Forkopimcam Pagelaran, Kepala Desa Kademangan serta tokoh masyarakat dan agama setempat.
”Syukur alhamdulillah bisa hadir di sini dalam rangka acara susuk wangan (membersihkan saluran air) atau kerja bakti yang rutin dilaksanakan para petani bersama pemerintah. Kegiatan ini sekaligus untuk melihat potensi yang ada di Desa Kademangan,” ucap Sanusi.
Dia juga mengatakan, untuk pengajuan pembangunan plengsengan agar dilakukan setelah PAK. Sedangkan kegiatan pembersihan akan dilaksanakan hari ini sampai selesai.
Sementara untuk jalan usaha tani masih akan dianggarkan oleh dinas pertanian setempat melalui PAK atau perubahan anggaran keuangan.
“Terima kasih keguyuban dan kebersamaan ini. Dengan kebersamaan ini kita akan mendapat ridho dan barokah dari Allah, yang penting tetap meningkatkan keimanan dan ketakwaan karena itu kunci keberhasilan dan kesejahteraan,” tuturnya.
Sanusi juga menyampaikan, bahwa pihaknya melalui sejumlah dinas akan memberikan bantuan, salah satunya adalah hand traktor yang akan diserahkan melalui Kepala Desa Kademangan.
Dalam kesempatan ini, para petani juga mengusulkan bantuan secara langsung ke Bupati Malang diantaranya pengadaan Mesin Combine, pembangunan saluran irigasi sepanjang 50 meter kiri kanan dan pengajuan pupuk.
Disisi lain, Bupati Malang menginginkan Kepala Desa bersama Camat Pagelaran dan para petani melahirkan inovasi untuk mengembangkan potensi desa. Itupun bisa dengan diskusi dan dialog seperti yang berlangsung pagi tadi.
”Saya ingin di Desa Kademangan ada inovasi. Misalnya tanah yang biasanya ditanami padi diperhitungkan kembali berapa hasil panennya. Harapannya bisa seperti yang dijalankan petani di Dusun Jarak Ijo Desa Ngadas dengan pertanian kentang jenis G2 yang hasilnya berkali lipat lebih besar dibanding hasil panen dari jenis tanaman yang sama sebelumnya,” beber Sanusi.
“Di sana juga ada petani milenial yang terus berusaha berinovasi. Satu hektar bisa menghasilkan Rp 450 juta. Kalau panen tiga kali, ya dapat Rp 1,350 M,” sambungnya.
Bupati Malang juga menyarankan, agar Pemdes Kademangan dan para petani mencoba koordinasi dengan dinas terkait perihal jenis tanaman apa yang cocok dan tepat ditanam di lahan subur yang ada di desa ini. Harapannya, para petani bisa semakin meningkatkan kesejahteraan.
Dia lantas kembali mencontohkan para petani wilayah lainnya yang lebih dahulu berinovasi seperti di Kecamatan Tumpang dan Wajak.
Pasalnya, dinas membantu membuatkan kolam dengan mengerahkan alat keruknya untuk membuatkan kolam karena para petani beralih mengelola ikan nila. Kalau dapat berkembang panen setahun bisa dapat Rp 1,5 miliar dari panen ikan nila.
”Inovasi di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, kita juga kembangkan petani garam tunnel. Dengan punya lahan satu hektar di sana bisa menghasilkan garam sekitar 8 ton per tahun, dengan hasilkan panen senilai 40 juta, itu melebihi hasil panen pertanian tebu disana.
Sedang petani di Lawang juga berinovasi dengan mengembangkan tanaman Apukat Pameling, satu hektar bisa menghasilkan Rp 1 miliar, satu pohon bisa menghasilkan 50 sampai 60 kilogram, bahkan 200 kilogram. Jenis apukat ini sudah diekspor ke Australia dan Amerika.
Di Ngantang, petani sudah kerjasama dengan Indofood tanam kentang, juga demikian hasil panennya sudah dikontrak. Bu Kades dan Pak Camat bersama kelompok tani serta para petani mencari inovasi untuk Pagelaran agar lebih bagus. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS