Sabtu
03 Mei 2025 | 2 : 28

Kampanye Perdana di Merauke, Ganjar Luncurkan Program Satu Desa Satu Faskes

PDIP-Jatim-Ganjar-dan-Pendeta-Leonard-28112023

MERAUKE – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, meluncurkan program Satu Desa Satu Faskes yang menjadi bagian dari visi misinya. Hal itu disampaikan saat dirinya memulai kampanye perdana Pilpres 2024 di Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023).

“Ada semangat, ada cinta dan harapan yang kita padukan bersama saudara-saudara kita di Papua. Bahkan di Merauke, di ujung timur republik ini kita mengawali kampanye dengan menjawab langsung apa yang jadi kebutuhan dasar mereka. Mereka butuh fasilitas kesehatan dan pendampingan tenaga kesehatan,” ujar Ganjar.

Ganjar menceritakan, beberapa minggu lalu dirinya telah berkeliling Papua dan mendapatkan banyak masukan dari masyarakat. Di antaranya, kebutuhan akses kesehatan yang menjadi begitu penting. Karena itu, jika dirinya terpilih menjadi presiden, dia ingin membangun fasilitas kesehatan dilengkapi dengan tenaga kesehatan atau dokter di setiap desa.

“Dan itulah salah satu alasan kuat bagi saya dan Pak Mahfud untuk melahirkan program Satu Desa Satu Faskes. Kita mulai dari Merauke, Papua Selatan,” jelasnya.

Selain menyampaikan program dari visi misinya dalam pidatonya, politisi PDI Perjuangan itu juga mengajak masyarakat yang hadir untuk berdialog agar dia bisa mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat di Papua saat ini. Misalnya saat berdialog dengan pendeta bernama Leonard Batfeny yang berasal dari Distrik Korkari RT03 Kampung Kondo, Kabupaten Merauke, yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini.

Dalam dialog tersebut, Ganjar meminta kepada Leonard untuk bercerita bagaimana perjuangannya membantu masyarakat di kampungnya yang ingin berobat. “Jadi, kenapa sejarahnya Pak Leo bisa membantu masyarakat mencari obat? Bagaimana sejarahnya?” tanya Ganjar.

Leo kemudian bercerita bahwa selain menjadi pendeta yang bertugas untuk menyebarkan ajaran agama, dirinya juga harus berperan sebagai tenaga kesehatan karena masyarakat di desanya kesulitan untuk mendapatkan akes kesehatan.

“Jadi, awal mulanya ketika saya melakukan itu, melakukan tindakan medis ini karena ada saya punya masyarakat atau jemaat yang sakit. Itu dengan kita tahu bahwa akses yang susah, mereka tidak punya pemahaman yang baik tentang dunia obat-obatan, karena mereka ketika jatuh sakit, mereka cuma dengan pemahaman pengobatan alam saja yang ada,” cerita Leonard kepada Ganjar.

Dia juga bercerita, selain membantu pengobatan kesehatan, dirinya juga telah membangun sekolah PAUD secara swadaya untuk masyarakat di Kampung Korkari. “Jadi, di sana mereka panggil saya sebagai pendeta, dokter, bahkan sebagai bidan juga, karena saya juga pernah bantu melahirkan,” tutur Leo yang mengaku belajar tentang ilmu kesehatan dari YouTube.

Dalam kesempatan itu, Leonard juga menyampaikan aspirasi dari warga desanya agar Ganjar membantu membangun rumah kesehatan di desa mereka. Mendengar permintaan tersebut, Ganjar kemudian memanggil petugas bawaslu yang berada di lokasi dan menanyakan, jika dirinya membantu untuk membangun rumah kesehatan apakah termasuk bagian dari money politics?

“Kalau saya mencarikan dukungan dari orang-orang agar kemudian di kampung ini nanti dibangun rumah kesehatan, apakah itu termasuk monet politics?” tanya Ganjar.

“Selagi tidak merugikan pihak yng lain kita melihat bahwa itu sah-sah saja,” jawab petugas Bawaslu tersebut.

Ganjar pun kemudian mengucapkan terima kasih kepada petugas Bawaslu karena diperbolehkan untuk membantu. Ia mengatakan, warga seperti pendeta Leonard ini sangat membutuhkan bantuan, sehingga diperlukan tindakan dan solusi yang cepat untuk mengatasi masalah tersebut.

“Kami punya banyak teman sekali yang punya perhatian seperti ini. Pendeta Leo sudah menjalani. Beliau butuh cepat. Warga butuh cepat. Mereka tidak bisa menunggu siapa calon presiden yang akan terpilih tahun depan. Yang dibutuhkan adalah rumah kesehatan,” terang Ganjar disambut tepuk tangan.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga mengucapkan terima kasih kepada Pendeta Lonard yang secara suka rela membantu warga di Kampung Korkari. Ia mengatakan sudah mendengar dan mencatat setiap masukan darinya.

“Semua tercatat, semua terdengarkan. Ada prioritas yang bisa kita kerjakan, mudah-mudahan kita akan bisa mengerjakan. Insya Allah mudah-mudahan kita akan bisa bantu karena ini kebutuhan dia, tidak usah menunggu pilihan, tidak usah menunggu siapapun, tapi semangat gotong-royong mesti kita wujudkan karena kesehatan tidak bisa ditunda terima kasih bapak pendeta. Anda luar biasa,” tandasnya. (set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Lepas Keberangkatan Calon Jamaah Haji, Ini Permintaan Mas Dhito

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana menyapa calon jamaah haji yang akan diberangkatkan ke tanah suci dari ...
EKSEKUTIF

Berbagai Karya Inovasi Teknolongi Karya Pelajar Banyuwangi Tampil di Peringatan Hardiknas

BANYUWANGI – Penerapan pendidikan berbasis kreativitas di Banyuwangi menjadikan para pelajar mengembangkan hobi dan ...
SEMENTARA ITU...

Hadiri Pengukuhan Pengurus KONI Kota Madiun 2025–2029, Sutardi Dorong Olahraga Semakin Berkembang

MADIUN – Wakil Ketua DPRD Kota Madiun yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan, Sutardi, menghadiri acara pengukuhan ...
SEMENTARA ITU...

Antisipasi Judi Online, Bupati Fauzi Minta Gerakan Pramuka Edukasi Generasi Muda

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan bahwa seluruh anggota Gerakan Pramuka Kabupaten ...
KRONIK

Dukung Sekolah Rakyat, Bupati Sugiri Siapkan Lahan Seluas 8 Hektare

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mendukung penuh Sekolah Rakyat (SR), program pendidikan gratis ...
KRONIK

Ina Ammania Lepas Jamaah Haji Kloter 1 Embarkasi Surabaya

BANYUWANGI – Anggota Komisi VIII DPR RI, Hj. Ina Ammania, secara resmi melepas rombongan jemaah haji kloter 1 ...