BATU – Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari Bisowarno mengatakan, krisis ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19 menjadi pembelajaran penting, untuk menguatkan dan mengembalikan kembali roh ekonomi nasional, kepada sistem ekonomi Pancasila.
Menurut Untari, rohnya perekonomian nasional adalah koperasi, sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan. “Ini sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang 1945, yang bangunannya bernama koperasi,” ujar Sri Untari di depan peserta Pendidikan Kader Madya DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Minggu (12/12/2021).
Sistem perekonomian nasional dewasa ini, terang dia, masih sangat bertumpu kepada modal perseorangan dengan model usaha perseroan. Hal ini yang kemudian menimbulkan semakin curamnya jurang kesenjangan ekonomi di Indonesia.
Oleh karenanya, koperasi hadir untuk menjadi sebuah solusi konkret untuk bisa membawa seluruh elemen bangsa Indonesia secara bersama-sama merasakan kemakmuran dan manfaat seluruh sumberdaya yang dimilikinya.
“Nilai yang diusung satu, menolong diri sendiri secara bersama-sama. Maksudnya adalah bertanggung jawab pada diri sendiri. Koperasi dari dan untuk anggota, dipakai sendiri, dan untuk dipertanggungjawabkan sendiri oleh anggota,” jelas Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut.
Maka, dalam kesempatan ini dia berbagi tips kepada para kader PDI Perjuangan tentang bagaimana cara membangun dan membentuk koperasi yang semangatnya berlandaskan kepada nilai-nilai gotong-royong dan kekeluargaan.
“Di dalam diri saya tidak pernah bicara ini susah, saya selalu merasa bisa. Oleh karenanya, saya selalu ingin di sekeliling saya harus pintar, pokoknya saya dorong untuk maju, tapi yang terpenting memiliki integritas,” ungkapnya.
“Tidak akan pernah ada trust tanpa integritas, itu quotes saya di koperasi. Karena trust didapat dari integritas yang tinggi, dalam setiap tanggung jawab yang diberikan,” lanjut Untari.
Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) tersebut menceritakan bagaimana dia bisa membangun sebuah koperasi di wilayah Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang dengan modal 0 rupiah. Namun saat ini sudah memiliki aset lebih dari Rp. 1 miliar dengan anggota sebanyak 600 orang.
“Yang paling sulit di koperasi itu, adalah bagaimana mencari orang yang mau, orang yang mau untuk kober, dan orang yang mau dipintarkan,” tandas Untari.
Ke depan, dia akan membawa konsep ekonomi koperasi dengan sistem tanggung renteng ini menjadi role model utama pembangunan ekonomi berbasiskan nilai-nilai Pancasila. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS