JAKARTA — Presiden RI terpilih Joko Widodo tetap optimistis untuk menjalankan pemerintahan baru mendatang. Dia minta masyarakat tidak terpengaruh wacana yang menyebutkan seakan-akan pemerintahannya nanti akan mengalami ketidakstabilan lantaran dijegal di parlemen.
“Kita bisa mengelola (pemerintahan). Aman, aman, semuanya aman. Insya Allah aman,” kata Jokowi. “Masyarakat harus yakin, investasi dan dunia usaha harus yakin,” tambah dia kepada wartawan saat di Balaikota Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Jokowi menyatakan optimistis, karena sesuai pengalaman bertugas di birokrasi selama ini, perseteruan di dunia politik tidak sampai berimbas kepada mandeknya program-program pemerintah. Dia lantas mencontohkan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta, ada yang bilang Jokowi diganjal di DPRD, surat pengunduran diri (sebagai gubernur) juga akan diganjal parlemen. “Kenyataannya tidak apa-apa kan?” ujar Jokowi.
Sementara itu, Direktur Megawati Institute Arif Budimanta meyakini, situasi politik yang tengah bergolak pasca penetapan pimpinan parlemen tidak akan memengaruhi pasar investasi di Indonesia. Menurut Arif, pelaku pasar akan bersikap rasional dan menyikapi perkembangan politik sebagai kondisi yang lumrah terjadi di Indonesia.
“Kami yakin bahwa perekonomian Indonesia masih sangat menjanjikan dan banyak peluang investasi yang bisa dikembangkan,” ujar Arif dalam sebuah diskusi di Jakarta.
Menurut Arif, perkembangan politik terkini tidak akan memengaruhi realisasi investasi dan hasrat untuk berinvestasi di Indonesia. Implementasi program kerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, sebutnya, dapat menjaga stabilitas ekonomi makro dan membangun ekonomi Indonesia seperti yang selama ini dijanjikannya.
“Masyarakat diharapkan menyikapi secara positif perkembangan yang terjadi di DPR dan MPR agar stabilitas sosial politik dapat terjaga,” ucapnya.
Pengamat ekonomi yang juga dari Megawati Institute, Sri Adiningsih menyebutkan, setidaknya ada dua hal dalam ekonomi yang menjadi perhatian utama, yaitu stabilitas ekonomi makro dan pembangunan ekonomi ke depan. Kata Sri, pasar tidak perlu khawatir stabilitas ekonomi makro akan terguncang karena sejauh ini kadar inflasi masih aman, sekitar 4%.
“Kita beruntung punya Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai pengawas dan pengatur sistem keuangan yang independen, sehingga harapannya tinggal pemerintah memilih menteri yang memiliki kemampuan di bidangnya, termasuk ekonomi,” kata Sri Adiningsih. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS