SIDOARJO – Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani kontrak politik di atas tanggul lumpur Lapindo, Porong, Sidoarjo, Kamis (29/5/2014). Penandatanganan kontrak politik dilakukan di hadapan sedikitnya 5.000 korban lumpur Lapindo.
Beberapa poin kontrak politik yang ditandatangani Jokowi di antaranya adalah dana talangan korban lumpur Lapindo, pemukiman miskin geser bukan gusur dan penataan, serta keamanan pekerjaan tetap.
Menyikapi persoalan lumpur Lapindo, Jokowi menyatakan seharusnya pemerintah hadir dalam persoalan tersebut. Jika negara alpa, maka negara telah melupakan rakyatnya.
“Untuk kasus Lapindo, negara harus hadir dan tidak boleh alpa,” ujarnya sembari disambut teriakan hidup Jokowi dari korban lumpur Lapindo.
Sementara itu, Lina dari Jaringan Rakyat Miskin Indonsia yang mewakili korban lumpur Lapindo mengaku senang dengan kedatangan Jokowi ke lumpur Lapindo. Menurutnya, kedatangan Jokowi merupakan bukti komitmen untuk menyelesaikan persoalan lumpur Lapindo.
“Kami mendukung Jokowi sebagai presiden, agar ada kehidupan yang lebih layak. Tidak ada lagi penggusuran melainkan hanya pergeseran,” terangnya.
Sebagai bukti komitmen dukungan kepada Jokowi, Lina akan mengerahkan relawan untuk mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) dalam pilpres mendatang.
“Kami juga meminta pada pemerintah untuk segera memberikan dana talangan ganti rugi pada korban,” ujar Lina.
Sebelum kontrak politik digelar, warga korban Lumpur Lapindo menggelar istighosah yang kemudian dilanjutkan acara mandi lumpur oleh tiga orang warga dan penenggelaman patung ogoh-ogoh ke dalam lumpur. (ovi)
Foto-foto, klik: Di Sini
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS