SURABAYA – Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuat call center atau help desk bagi pelajar SMA/ SMK dan para santri di Kota Pahlawan, sebagai persiapan pemberian beasiswa kepada mereka.
Menurutnya, call center tersebut penting karena berkaitan dengan sinkronasi data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dangan data yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya.
“Call center ini nantinya bisa dimanfaatkan bagi pelajar dari kalangan MBR yang belum menerima beasiswa, bisa melapor ke call center tersebut,” beber Khusnul Khotimah, Kamis (21/10/2021).
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya tersebut menambahkan, melalui langkah ini dapat mengurangi risiko anak putus sekolah karena tidak bisa membayar.
Dia mengungkapkan, saat ini Pemkot Surabaya terus mematangkan langkah pemberian beasiswa bagi pelajar SMA/SMK dan santri Kota Pahlawan.
Terbaru, adalah pertemuan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, membahas sinkronisasi data pelajar dari keluarga MBR.
“Tentu kami sangat bahagia. Artinya antara pemkot dan pemprov saling sinergi untuk kesuksesan program beasiswa bagi pelajar SMA/SMK dan santri ini. Karena muaranya sama, yakni meningkatkan SDM Surabaya dan Jawa Timur,” jelasnya.
Komitmen menyediakan pendidikan gratis bagi siswa SMA/SMK dan santri baik negeri maupun swasta dari keluarga MBR ini, melengkapi program beasiswa CSR yang diberikan sebelumnya kepada siswa SMP.
Bahkan, besaran program beasiswa CSR bagi pelajar SMP di tahun 2021 meningkat 300 persen atau sekitar Rp 12,513 miliar dari tahun sebelumnya Rp 4,057 miliar.
Khusnul menegaskan, ini merupakan langkah nyata pemenuhan janji kampanye dirinya, dan sinergi bersama Wali Kota Eri Cahyadi untuk memberikan beasiswa pelajar SMA/SMK dan santri pada 2022. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS