PONOROGO – Menyambut Hari Raya Iduladha 1446 Hijriyah, sebanyak 300 juru sembelih halal (juleha) dari Ponorogo, Madiun, Magetan dan Pacitan mengikuti pelatihan dasar penyembelihan hewan kurban sesuai syariat Islam dan standar kesehatan.
Pelatihan yang digelar di Pendopo Kabupaten Ponorogo ini dihadiri langsung oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, pada Minggu (25/5/2025).
Materi pelatihan mencakup manajemen kurban, fiqih kurban berdasarkan hadist, pemilihan hewan, kesejahteraan hewan, serta teknik penyembelihan sesuai syariat Islam.
Bupati Sugiri mengatakan, dengan pelatihan ini ia berharap tidak hanya menyembelih secara halal, namun juga menyediakan makanan yang halal di pasaran.
“Maka saya ajak, dorong bersama-sama agar tidak berhenti di pelatihan ini, tapi sampai di desa-desa menyembelih halal itu bagaimana harus tahu,” ujar Sugiri.

“Sembelih halal ini kalau tidak dilakukan bersama-sama, kita akan berdosa,” lanjut politisi PDI Perjuangan itu.
Menurutnya, para tukang jagal tidak hanya sebatas bisa menyembelih hewan sesuai syariat Islam, namun juga bisa membedakan bagian-bagian daging yang bisa bernilai ekonomis.
“Daging ada tenderloin, sirloin, maka biar nilai tambah dari pemotongan sapi tidak hanya dilatih halal, tapi juga sembelih cerdas biar semua bagian-bagian yang punya harga berbeda biar jadi nilai ekonomis,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Juleha Ponorogo, Mohammad Busro, menambahkan, pelatihan ini penting dilakukan karena masih ada praktik di lapangan yang terkadang menyalahi syariat Islam.
“Sebenarnya ini juga penyadaran sehingga bersama-sama kita menuju halal itu. Tidak untuk menyembelih di kurban saja, umumnya bisa mewakili di lingkungan masing-masing,” katanya.
“Sehingga masyarakat sadar dan mereka juga punya kemampuan sembelih, juga mensyiarkan sembelih yang baik,” tandasnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS