FRAKSI PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur mengingatkan semua pihak dapat menahan diri untuk tetap mematuhi peraturan perundangan yang berlaku terkait makin dekatnya hajatan nasional, Pemilu 2014. Terutama untuk dunia pendidikan, fraksi minta dijauhkan dari usaha penyusupan kampanye oleh parpol maupun calon anggota legislatif tertentu.
Menurut Ketua Fraksi PDI Perjuangan Ali Mudji, saat ini peserta didik tingkat SLTA kelas XII sedang menyiapkan mental dan kemampuan akademis untuk menghadapi ujian nasional, yang diselenggarakan sepekan setelah coblosan pemilu legislatif. Bisa jadi, banyak peserta didik kelas XII yang orangtuanya memperoleh kehormatan untuk menjadi caleg.
“Karena itu kami sungguh-sungguh menyarankan, agar lembaga kependidikan tidak dilibatkan dalam kampanye pemilu legislatif, secara terang-terangan institusional maupun secara sembunyi-sembunyi,” kata Ali Mudji, hari ini.
Peringatan ini, jelas Ali Mudji, perlu disampaikan Fraksi PDI Perjuangan terkait dengan kondisi kekinian. Mendekati pemilu kali ini, ungkapnya, banyak calon anggota legislatif menggunakan segala cara dengan asas Machiavelli.
Misalnya, ditemukannya tiket pada pertandingan ujicoba sepakbola, antara timnas U-19 dengan PSIS Semarang, 14 Pebruari 2014 lalu di stadion Jatidiri Semarang. Pada tiket pertandingan tersebut disusupi gambar foto seorang caleg DPR-RI.
Pada sisi lain, tambah Ali Mudji, memang perlu memberi pendidikan politik kepada kalangan siswa. Maka untuk pendidikan politik sebagai pengetahuan, ujar dia, hendaknya dilakukan lembaga formal yang independen, yakni KPU atau Bawaslu. (pri)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS