Rabu
16 Juli 2025 | 3 : 51

Ini, Arahan Jokowi kepada Timses

pdip-jatim-jokowi-rakernas-timses

SURABAYA – Calon presiden Joko Widodo minta seluruh tim suksesnya tak terpancing dengan ‘serangan’ politik kubu pesaing. Para tim sukses capres nomor urut 1 itu diminta tetap menarasikan hal-hal positif kepada masyarakat.

Menurut Jokowi, narasi positif itu harus satu garis dari tim sukses nasional sampai daerah.

“Tetap narasikan yang positif. Tapi harus bisa juga menjawab kalau masyarakat bertanya, harus bisa menerangkan,” kata Jokowi, seusai memberi pengarahan kepada 1.000 lebih tim sukses dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin di Hotel Empire Palace, Surabaya, Minggu (28/10/2018).

Narasi positif itu yakni, menjelaskan apa saja pencapaian pemerintahan Jokowi-JK selama empat tahun terakhir.

Mulai dari pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandar udara, pelabuhan, waduk dan jembatan hingga program jaminan sosial masyarakat semisal Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Bantuan Pangan Non Tunai, seritifikasi lahan dan reforma agraria dan perhutanan sosial.

Contoh lain, yakni mengenai dana desa. Para tim sukses, lanjut Jokowi, harus menjelaskan keberhasilan dana desa dalam membangun kualitas hidup masyarakat di pedesaaan.

“Nanti kan juga ada dana kelurahan, jelaskan untuk apa, gunanya apa, manfaatnya apa. Saya kira itu yang ingin saya sampaikan agar seluruh tim dari nasional sampai daerah ngerti secara cepat program kita,” ujar Jokowi.

Saat pengarahan yang dihadiri para ketua umum partai pengusung dan pendukung, Jokowi juga minta seluruh tim sukses untuk membantunya mengklarifikasi tuduhan-tuduhan yang masih saja menyerang, seperti antek asing, antek ‘aseng’ hingga anggota PKI ke masyarakat.

“Isu antek asing misalnya, jawab dengan misalnya Blok Mahakam yang sudah 100 persen dikuasai Pertamina. Blok Rokan yang sebelumnya dimiliki Chevron juga sudah miliknya PT Pertamina. Freeport juga sudah divestasi, head of agreement dan purchase of agreement,” ujar Jokowi.

Sementara mengenai isu antek ‘aseng’ terkait jumlah tenaga kerja asal Tiongkok di Indonesia, Jokowi meminta tim sukses membeberkan berapa sebenarnya jumlah tenaga kerja Negeri Tirai Bambu itu di Indonesia ke masyarakat.

Sebab, masih ada masyarakat yang mempercayai bahwa 2 juta tenaga kerja Tiongkok saat ini masuk ke Indonesia.

Terakhir, soal tuduhan anggota PKI, Jokowi meminta timses menjelaskan tuduhan itu secara sederhana agar masyarakat dapat memahami bahwa tuduhan itu adalah fitnah belaka.

“Menjelaskannya secara sederhana seperti apa sehingga rakyat mengetahui bahwa itu hanya sebagai sebuah fitnah dan kabar bohong. Karena ini yang diserang kan itu-itu terus, timses tinggal menjawab saja,” ujar Jokowi. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Genjot Produksi Tebu, Bupati Kediri Bakal Kawal Kebutuhan Pupuk Petani

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) berkomitmen untuk mengawal ketersediaan pupuk guna ...
LEGISLATIF

Pentingnya Sinergi Mitigasi Bencana Industri oleh Perusahaan dan Pemkab Ngawi

NGAWI – Terbakarnya pabrik sepatu PT Dwi Prima Sentosa menjadi peristiwa memilukan di Ngawi, awal bulan ini. ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau Rumah Ilmu Arek Suroboyo, Eri Optimis Pertumbuhan Karakter Anak Akan Meningkat

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) untuk melihat proses ...
KABAR CABANG

Komedian Jember Cak Londo Koplak: Saya Ingin Bareng PDIP Ngopeni Kesenian Tradisional

JEMBER – Komedian terkenal di Kabupaten Jember, Wijaya, akrab dikenal Cak “Londo Koplak” memutuskan bergabung ...
SEMENTARA ITU...

Ratusan Hektar Sawah Diserang WBC, Ponorogo Siapkan Penyemprotan Pestisida hingga Tanam Refugia

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akan bertindak cepat mengendalikan penyebaran hama wereng yang ...
LEGISLATIF

Proses Perizinan Lamban, Bulek Minta Pemkot Surabaya Sederhanakan Regulasi

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono (Buleks) minta pemerintah kota (Pemkot) setempat ...