NGANJUK – Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dilaksanakan anggota DPRD Jatim, Ida Bagus Nugroho, di Desa Kepel Kecamatan Ngetos menjadi ajang bagi warga menumpahkan uneg-unegnya.
Sosialisasi digelar pada hari Minggu (4/12/2022) dihadiri warga Desa Kepel, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan juga Kepala Desa Kepel, Sundari bersama perangkat desa setempat.
Berbagai keluhan disampaikan warga usai sesi tanya jawab perihal wawasan kebangsaan. Dari soal keberadaan bank plecit atau rentenir, infrastruktur hingga persoalan pupuk.
“Kami ingin bank plecit lenyap dari bumi Desa Kepel, agar warga kami tidak terjerat rentenir dan bisa hidup sejahtera,” kata Kepala Desa Kepel, Sundari disambut tepuk sorak warga.
“Untuk itu saya mohon kepada Mas Bagus (panggilan Ida Bagus Nugroho, red) untuk mengupayakan kredit tanpa bunga,” pinta Sundari, yang kondang dengan sebutan Srikandi Kepel ini.
Warga lainnya mengadukan sempitnya jalan antara Desa Kuncir sampai dengan Desa Kepel yang melintasi hutan RPH Swaru. Jalan tersebut sedianya akses warga untuk menjalankan roda perekonomian hingga lintasan pelajar menuju sekolah.
Keluhan lainnya juga disampaikan warga, khususnya petani. Mereka menyampaikan, ketidaktersediaan pupuk ZA di Desa Kepel.
Menanggapi berbagai keluhan warga, Ida Bagus Nugroho yang datang bersama jajaran struktural DPC PDI Perjuangan Kabupaten Nganjuk, di antaranya KRT Nurwadi Nurdin, Hurip Budi Karyocahyono manjawab satu-persatu uneg-uneg warga.
“Masukan-masukan seperti inilah yang kita harapkan, walaupun ini bukan acara reses, tapi kami bersama teman’teman DPC PDI Perjuangan Kabupaten Nganjuk dan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Nganjuk untuk berkoordinasi mencarikan solusi,” kata Ida Bagus.
“Kami sampaikan juga kepada Plt Bupati Nganjuk, Bapak Marhaen Djumadi untuk segera melakukan tindakan terkait apa yang menjadi keluhan masyarakat,” imbuh Ida Bagus Nugroho. (eng/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS