SURABAYA – Pemerintah pusat memastikan akan melangsungkan pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang diberi nama Nusantara. Merujuk situs ikn.go.id, pembangunan IKN membutuhkan waktu puluhan tahun yang terbentang dari 2022 sampai 2045 nanti.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, menjelaskan, kota Surabaya memiliki kesiapan menjadi pusat perdagangan dan jasa apabila pusat pemerintahan jadi berpindah ke Kalimantan.
“Kalau kita melihat di Amerika pusat pemerintahan di Washington DC dan pusat perdagangan di New York, di Tiongkok juga begitu. Pusat pemerintahan di Beijing dan pusat perdagangan di Shanghai. Saya yakin, kalau jadi ibu Kota Negara pindah ke Kalimantan, Surabaya akan menjadi pusat perdagangan dan jasa,” kata Armuji, Senin (24/1/2022).
Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan, beberapa faktor yang mendukung Kota Pahlawan menjadi pusat perdagangan di antaranya, kapasitas pelabuhan di Surabaya merupakan urutan yang ke-45 pada tahun 2019. Hal tersebut berdasarkan daftar 100 pelabuhan di dunia dengan produksi bongkar muat kontainer terbanyak yang disusun oleh Lloyd’s List.
“Infrastruktur jalan yang terkoneksi dengan tol panjang juga mendukung arus barang keluar dan masuk, sehingga menjamin distribusi barang berjalan lancar,” ujarnya.
Akomodasi penginapan di Surabaya juga menempati urutan ketiga di Jawa Timur setelah Pasuruan dan Batu, dengan angka 187 hotel sesuai data Badan Pusat Statistik.
“Sumber Daya Manusia di kota Surabaya juga termasuk kategori tinggi dengan angka 82,23 poin, yang tentunya akan mendukung terhadap iklim perdagangan dan jasa yang bergerak dinamis,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa semangat pemerintahan Eri-Armuji adalah melakukan reformasi struktural dan pemulihan ekonomi, sehingga memiliki fundamen yang kuat dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dan upaya mensejahterakan rakyat. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS