SURABAYA – Sebelum menghadiri Rakercab PDI Perjuangan Surabaya, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto secara khusus berdialog dengan Wali Kota Tri Rismaharini terkait sistem pencegahan korupsi. Dialog dilakukan di kediaman dinas Wali Kota Surabaya, Sabtu (20/2/2016) malam.
Menurut Hasto, pencegahan korupsi memerlukan sistem, keteladanan kepemimpinan, disiplin, dan insentif bagi aparat pemerintah. “Kebijakan Ibu Risma seperti e-procurement, reformasi birokrasi, penetapan kinerja aparat pemerintah, dan restruktursisasi APBD, merupakan contoh kebijakan anti korupsi,” ujar Hasto, usai berdialog dengan Tri Rismaharini.
Dia juga menegaskan bahwa membangun sistem pencegahan korupsi jika dilakukan terus menerus disertai disiplin, dan keteladanan pemimpinnya akan menjadi kultur pemerintahan yang anti korupsi. “Sistem dan kultur inilah yang menjadi model bagi seluruh kepala daerah PDIP. Karena itulah dalam sekolah calon kepala daerah, Ibu Risma menjadi guru tetap sekolah tersebut,” papar Hasto.
Dia menambahkan, dialognya dengan Risma sangat relevan di tengah polemik terkait dengan perubahan UU KPK. Menurut Hasto, KPK harus melihat bekerjanya sistem dan kultur pemberantasan korupsi seperti di Kota Surabaya.
“Pencegahan korupsi inilah yang menjadi tugas terpenting KPK. Sebab KPK tidak bisa berdiri di menara gading pemberantasan korupsi. KPK harus mengedepankan kerjasama dengan seluruh aparat penegak hukum, dan seluruh institusi negara di dalam membangun sistem dan kultur pencegahan korupsi,” tegasnya.
Oleh karena itu, lanjut Hasto, perdebatan terkait dengan perubahan UU KPK seharusnya difokuskan pada bagaimana upaya meningkatkan efektivitas pemberantasan korupsi melalui cara-cara sistemik guna mencegah korupsi.
Sementara itu, Risma mengatakan dirinya selalu berkomunikasi dengan bawahannya dan membuka komunikasi langsung dengan membuka grup whatsapp sehingga mengetahui secara langsung apa yang dikerjakan. “Saya ada grup dengan para camat, lurah dan kepala dinas. Sehingga saya tahu kegiatan mereka,” ucap Risma. Pencegahan korupsi, sebut Risma, memang hal yang lebih penting dilakukan saat ini.
Mengakhiri dialog, Hasto menunjukkan buku yang ditulis oleh Yudi Latif berjudul “Mata Air Keteladanan” kepada Risma. Isi buku itu menceritakan kiprah Risma saat memimpin Kota Surabaya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS