JAKARTA – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan pentingnya membangun politik yang bertumpu pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal tersebut disampaikan Hasto dalam pembukaan bimbingan teknis (bimtek) untuk anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD provinsi dan kabupaten/kota dari seluruh Indonesia di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023).
“Karena bagi kita, sebagai partai politik, membangun kemajuan Indonesia Raya ini berporos, bertumpu pada penguasaan ilmu pengetahuan dan juga teknologi. Bahwa kita sejatinya bisa menjadi bangsa yang berdikari dalam pangan,” ujar Hasto.
Di hadapan lima ribu peserta bimtek, Hasto membacakan pantun yang memberikan semangat perjuangan untuk pada pengurus dan kader PDI Perjuangan.
“Indonesia negeri singkong dan tempe, bukan negeri keju,
Dengannya kita bisa menjadi bangsa yang hebat dan maju,
Di sini seluruh kader PDI Perjuangan bertemu,
Memenangkan pemilu dengan semangat dan semua bersatu padu.”
Terkait narasi kedaulatan pangan untuk kesejahteraan rakyat, Hasto menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk menjaga prinsip-prinsip politik yang mendahulukan kepentingan rakyat dibanding dengan dansa-dansa politik.

“Hari-hari ini kita melihat wajah politik kita sangatlah dinamis, sangatlah cair, penuh dengan dansa politik. Tapi sebagai partai yang kenyang dengan asam garam kehidupan politik, kita tetap kokoh di dalam menjaga prinsip-prinsip politik sehingga kekuatan kita adalah pergerakan ke bawah menyatu dengan kekuatan rakyat,” ujar Hasto.
“Maka di tengah-tengah dansa politik itu kita sengaja menampilkan narasi yang sangat penting tentang kehidupan kita, yaitu tentang pangan. Kita ingin merombak paradigma masalah pangan bukan persoalan lumpur, bukan persoalan kemiskinan, tetapi bagaimana menempatkan petani sebagai centrum dari semua kebijakan pangan kita,” katanya.
Yang lebih penting, tambah Hasto, gelaran Pilpres 2024 bukan sekadar persoalan orang-perorang atau urusan Ganjar Pranowo semata. Tapi, juga dibutuhkan gotong royong untuk bersama-sama bergerak menyapa akar rumput.
“Rakernas ini menjadi momentum politik yang sangat penting bahwa pilpres bukan persoalan orang per orang. Tapi pemimpin itu membutuhkan kekuatan kolektif kita, memerlukan pergerakan riil kita ke akar rumput,” tandas Hasto.
Karena itu, dia berharap, seluruh anggota legislatif agar bekerja dengan sungguh-sungguh dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
Selain itu, para pengurus dan kader harus mampu berkomunikasi yang menyampaikan gagasan konstruktif dalam membangun peradaban politik. (set/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS