JAKARTA – PDI Perjuangan mendukung imbauan Ketua KPU DKI Jakarta Soemarno yang mengingatkan agar jangan ada pihak-pihak yang menggoda petugas KPU sebagai jurus untuk menang pilkada.
Imbauan itu disampaikan Soemarno, saat memberi sambutan di sesi debat terakhir Pilgub DKI Jakarta Jumat lalu.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, apa yang disampaikan Soemarno dalam sambutan itu patut diapresiasi.
“Barangkali kita terlalu fokus dengan sengitnya debat terakhir. Akan tetapi imbauan yang disampaikan Ketua KPU DKI Jakarta itu sangat penting dan patut menjadi perhatian semua pihak,” kata Hasto Kristiyanto, Minggu (12/2/2017).
Dia jadi teringat di masa yang lalu, terkait pileg dan pilpres 2004 dan 2009. Yakni adanya praktik politik tidak sehat di mana setelah pemilu beberapa komisioner KPU yang menempati fungsi strategis direkrut menjadi pengurus teras partai penguasa saat itu.
“Hal ini tentunya tidak boleh terjadi lagi,” ujar Hasto.
Dia menyebutkan, pemilu yang berkualitas memerlukan penyelenggarqa yang mampu menjaga integritas dan netralitas.
“Imbauan agar tidak menggoda petugas KPU harus menjadi komitmen dan sebaliknya, mereka juga tidak boleh tergoda aneka bujuk rayu,” tandas Hasto.
PDI Perjuangan, tambahnya, juga memberi kepercayaan penuh kepada lembaga pengawas pemilu dalam hal ini Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pihaknya berharap Bawaslu bisa bekerja sesuai dengan tugasnya.
Hasto juga menyoroti daftar pemilih tetap (DPT) dalam pilkada DKI Jakarta. Dia minta seluruh kader dan relawan PDI Perjuangan untuk memberikan advokasi jika ada pemilih yang belum menerima undangan atau tidak terdaftar.
“Ke depan, e-KTP harus menjadi salah satu basis data kependudukan untuk menjamin hak warga negara yang memenuhi persyaratan untuk dapat memilih,” pungkasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS