175 pembaca
MALANG – Pilkada Kota Malang bakal berlangsung 2018. Sebagaimana parpol lainnya, PDI Perjuangan pun sudah melakukan persiapan, yang di antaranya melakukan survei kandidat kepala daerah.
Survei internal itu untuk mencari sosok yang dianggap pantas diusung PDI Perjuangan dalam Pilwali Malang 2018.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari mengatakan, survei mengenai sosok yang pantas untuk diusung sebagai calon kepala daerah itu perlu dilakukan, karena pihaknya tidak ingin memandang calon hanya dari sosoknya secara pribadi.
Namun banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Dari hasil survei tersebut, diharapkan bisa menemukan sosok bakal calon wali kota maupun wakil wali kota yang cocok diusung PDIP.
Kriterianya, sosok tersebut harus memiliki eletabilitas, yang diinginkan masyarakat, serta loyal terhadap partai.
“Kami tidak mau mencari sosok yang hanya punya modal uang banyak. Namun begitu terpilih meninggalkan partai yang mengusungnya,” kata Sri Untari, kemarin.
Selain melakukan survei internal, tambah Untari, PDI Perjuangan juga mulai menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat serta partai lain.
Hal itu dilakukan sebagai pertimbangan apakah PDI Perjuangan akan mengusung calon sendiri atau berkoalisi dengan partai lain.
Semua kemungkinan, sebutnya, masih dipertimbangkan, karena PDIP partai yang rasional tetapi berbasis ideologis Pancasila.
“Jadi semua yang kami kerjakan berorientasi kepada ideologi Pancasila yang jiwa dan nafasnya adalah pidato Bung Karno 1 Juni 1945,” tegasnya.
Rasionalitas partai yang dia maksud, yakni adanya penghitungan peta politik di Kota Malang.
PDI Perjuangan sendiri memiliki 11 kursi di DPRD Kota Malang. Ini berarti PDIP sudah bisa mengajukan calon wali kota. (goek)