SURABAYA – PDI Perjuangan Kota Surabaya terus mendorong kader-kader perempuan banteng moncong putih untuk memperluas kiprah sosial kemasyarakatan, dan meningkatkan peran di ruang-ruang publik.
Mereka juga harus mempersiapkan diri dan meningkatkan sinergi dalam menghadapi Pemilu tahun 2024, dimana PDI Perjuangan menyusun strategi dan langkah-langkah untuk menang tiga kali berturut-turut alias hattrick.
Itu disampaikan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, dalam forum Sosialiasi Kebangsaan: Peningkatan Kapasitas Kader Perempuan, Minggu (23/1/2022), di Balai Pertemuan Widya Kartika.
Kegiatan itu digelar Agatha Retnosari, anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Dapil Surabaya. Juga dihadiri Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya, Dyah Katarina, yang juga anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDIP.
“Kader-kader perempuan PDI Perjuangan Kota Surabaya terus kita dorong untuk memperluas kiprah sosial kemasyarakatan, dan meningkatkan peran aktif di ruang-ruang publik. Menjadi tokoh-tokoh panutan dan penggerak komunitas dan masyarakat,” ujar Adi, yang juga Ketua DPRD Surabaya, saat memberi sambutan.
Kegiatan pembekalan kader-kader perempuan PDIP Surbaya itu juga bertepatan momentum hari ulang tahun Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Acara itu diikuti kader-kader perempuan dari PAC dan Ranting PDIP (kepengurusan PDIP di level kecamatan dan kelurahan) se-Kota Surabaya.
“Tentu, itu dilakukan oleh kaum perempuan PDI Perjuangan sembil memegang teguh tugas-tugas sebagai ibu rumah tangga, membesarkan anak-anak, menjaga keluarga dengan kasih sayang,” kata Adi.
Ia lantas mengutip komitmen Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang tiada henti memperkuat peran kaum perempuan di Indonesia, dan terus mendorong keseteraan gender, serta mengritik keras pandangan yang menempatkan perempuan sebagai sekadar konco wingking.
“Ibu Megawati adalah tokoh perempuan progresif. Tangguh dan pantang menyerah dalam percaturan politik Indonesia. Beliau juga tercatat sebagai perempuan pertama yang menjadi Presiden Republik Indonesia, yang ke-5. Kita doakan beliau panjang umur, diberikan kesehatan dan kekuatan, serta diberkahi Tuhan YME,” kata Adi.
Ia juga mengingatkan perjuangan gigih Megawati Soekarnoputri dalam membangun PDI Perjuangan selama puluhan tahun, tegar melewati gelombang badai, hingga saat ini partai politik yang dipimpinnya itu menjadi nomer satu di percaturan politik Indonesia.
“Di PDI Perjuangan, kita juga mempunyai panutan Ibu Puan Maharani, Ketua DPR RI perempuan yang pertama, yang juga putri Ibu Megawati. Kita di Surabaya juga memiliki teladan Ibu Risma. Beliau Wali Kota Surabaya perempuan pertama, pekerja keras, gigih dan bertabur prestasi. Kita juga mempunyai contoh para legislator perempuan yang tangguh sekaligus ibu rumah tangga yang sayang dan peduli keluarga,” kata Adi.
Berkat kiprah para kader perempuan, kata dia, PDIP berhasil memenangkan Pemilu 2019 di Kota Surabaya. PDIP meraih dukungan 418.872 suara atau 15 kursi DPRD Kota Surabaya atau setara 30 persen dari keseluruhan kursi di parlemen kota.
Di antaranya menempatkan 5 kader perempuan jadi legislator, yaitu: Norma Yunita, Ashri Yuanita, Khusnul Khotimah, Dyah Katarina, dan Siti Maryam. Jumlah perempuan anggota parlemen dari PDIP mencapai 33 persen dari total kursi yang didapat partai berlambang banteng tersebut di DPRD Surabaya.
Di DPRD Jawa Timur, dari Dapil Surabaya, PDIP berhasil meraih 3 kursi, 2 di antaranya perempuan yaitu Agatha Retnosari dan Agustin Poliana. Untuk DPR RI, dari Dapil Surabaya-Sidoarjo, PDIP mendapat 3 kursi, dua di antaranya politisi perempuan yaitu Puti Guntur Soekarno dan Indah Kurnia. Untuk tingkat DPRD Jatim dan DPR RI yang mewakili daerah pemilihan Surabaya, berarti porsi kader perempuan mencapai 66 persen dari kursi yang diraih PDIP.
“Kita akan terus mendorong kader perempuan untuk tampil, memperjuangkan kepentingan rakyat di parlemen dan ruang-ruang publik. Maka kami mengajak kaum perempuan untuk satu barisan dengan platform politik PDI Perjuangan yang terus bekerja mewujudkan keadilan jender,” tutur Adi.
Sementara dalam pembekalan itu, dua legislator perempuan PDI Perjuangan, yakni anggota DPRD Jawa Timur Agatha Retnosari dan anggota DPRD Kota Surabaya Dyah Katarina, juga memberikan motivasi kepada kader-kader perempuan PDI Perjuangan Kota Surabaya.
“Capaian PDI Perjuangan, khususnya di Kota Surabaya, luar biasa dimana tempat dan peran politik kaum perempuan terus menguat dan meningkat. Juga dalam struktur kepengurusan partai di setiap jenjang, harus terisi minimal 30 persen keterwakilan perempuan,” kata Dyah Katarina, yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya bidang perempuan dan anak.
Agatha Retnosari memberikan motivasi, suntikan semangat, kepada para kader-kader perempuan PDI Perjuangan untuk terus meningkatkan peran sosial kemasyarakatan, dan peran di ruang-ruang publik. Juga meningkatkan kapasitas diri mereka.
“Melalui kiprah para politisi perempuan, PDI Perjuangan Kota Surabaya tidak pernah lelah, terus meningkatkan harkat hidup kaum perempuan dan anak-anak, terutama dari keluarga tidak mampu, dari rakyat jelata,” kata Agatha Retnosari.
Agatha juga mengajak para kader perempuan PDIP untuk terus mempersiapkan diri, dalam semangat gotong royong dengan kader-kader PDIP yang lainnya. Sinergis dan kompak, dalam mempersiapkan menghadapi Pemilu tahun 2024.
“Semoga kita menang Pemilu 2024, kursi PDI Perjuangan di DPRD Kota Surabaya bertambah, dan kerterwakilan legislator perempuan juga bertambah lagi. Kita jemput kemenangan dengan kerja keras seluruh kader dan pengurus PDI Perjuangan Kota Surabaya,” kata Agatha, yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS