BATU – International Women 20 (W20) dalam Presidensi G20 Indonesia 2022 yang diselenggarakan di Hotel Golden Tulip Kota Batu membahas berbagai isu strategis berkaitan dengan kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan di seluruh Indonesia.
Berbagai isu strategis yang dibahas dalam Forum W20 Indonesia 2022 menarik perhatian Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Erma Susanti. Menurutnya, forum W20 adalah momentum mengonsolidasikan strategi dan langkah untuk pemberdayaan kaum perempuan terutama UMKM yang dimiliki perempuan.
“Karena dari 2 tahun pandemi ini di mana-mana tidak hanya di Indonesia yang menyelamatkan ekonomi suatu negara itu adalah sektor UMKM. Apakah itu dia mikro, ultra mikro, dan menengah yang selama ini memang sangat berpengaruh pada PDB kita ada lebih dari 67% kontribusinya pada PDB kita,” ujar Erma Susanti, di Kota Batu, Kamis (10/3/2022).
Dalam forum W20 ini, sebutnya, dibahas berbagai hambatan yang dialami UMKM perempuan baik dalam situasi normal dan setelah terjadinya pandemi. Penelitian menunjukkan fakta menarik, dimana UMKM perempuan lebih bisa beradaptasi dengan situasi krisis.
Menurutnya, berbagai hambatan itu terkait dengan SDM, leadership, kemudian akses untuk permodalan yang masih sangat rendah. Juga hambatan terkait dengan peran gendernya.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini pun menilai, infrastruktur dan sumberdaya yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendukung terciptanya pemberdayaan kaum perempuan cukup mumpuni.
Untuk itu, dia mendorong Pemprov Jatim untuk mengambil peran dalam upaya pemberdayaan perempuan. Baik dari segi penganggaran melalui APBD, program, kebijakan, maupun memastikan terciptanya atmosfer usaha yang bersahabat guna menciptakan wirausaha-wirausaha baru dari kalangan perempuan.
“Atau ada program khusus untuk penguatan terutama di financial literacynya ke UKM UKM perempuan. Karena pasti kalau investasi atau pemberdayaan ini dilakukan, hal tersebut akan mempercepat recovery ekonomi,” sebutnya.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut juga mendorong pemprov melalui Bank Jatim dapat menambah jumlah bantuan dana bergulir khusus untuk membantu pengembangan usaha para pelaku UMKM di level ultra mikro, mikro, dan menengah.
“Juga APBD bisa diperbanyak, dagulir (dana bergulir) bisa penyertaannya ditambah. Sehingga bisa meningkatkan jumlah dana yang bisa diserap oleh warga,” pintanya.
Erma juga mengatakan berbagai upaya harus dilakukan secara sinergis dan berkelanjutan oleh Pemprov Jatim untuk bisa mendorong pemberdayaan ekonomi UMKM perempuan. Mulai dari pembukaan inkubator usaha dan pendidikan literasi digital mengenai financial technology (fintech).
“Digital marketing, e-commerce itu mereka harus punya. Karena ceruk dari ekonomi ke depannya itu adalah pada digital marketing,” pungkas Erma. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS