Erma Dorong Petani Milenial Blitar Produksi Melon Kelas Premium

Loading

BLITAR – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Erma Susanti mendorong kelompok tani milenial di Blitar Selatan, untuk terus berinovasi memproduksi melon dan agro lainnya yang kelas premium karena pasar sangat terbuka.

Dukungan tersebut dia berikan saat mengunjungi petani melon tergabung dalam Gabungan Lelompok Tani (Gapoktan) Admindo Green House Agro di Desa Tulungrejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar.

Menurut Erma, buah melon saat ini memiliki pangsa pasar yang bagus dan luas serta produksinya juga mudah dilakukan.

Selain itu melon yang termasuk jenis buah yang sering dikonsumsi sebagai makanan selingan atau penutup ini, kebanyakan disukai orang. Karena rasanya yang manis dan segar dan punya banyak kandungan dan manfaat.

“Saya sangat mendukung inovasi petani muda, khususnya di Blitar Selatan untuk terus mencoba produk-produk agro unggulan. Salah satunya buah melon, karena saat ini juga memiliki pasar premium,” kata Erma, Minggu (23/5/2021).

Dalam kunjungannya itu, Erma juga mengapresiasi keberhasilan pengembangan melon varietas Japanese yang dikembangkan petani melon di wilayah Kecamatan Wates.

Dia menyebut, model pengembangan yang dilakukan petani melon ini bisa dijadikan percontohan bagi para petani melon di wilayah lain.

“Di era milenial sekarang, petani melon dituntut untuk berinovasi, salah satunya dengan mengembangkan buah melon yang berbeda pada umumnya, seperti yang sudah kita saksikan tadi, melon varietas Japanese,” ujar Erma.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini pun mengajak para petani muda untuk bersama-sama menggerakkan kemajuan pertanian di tanah air sehingga tidak kalah saat bersaing dengan negara lain di era globalisasi.

“Segmen pengembangan pasarnya adalah kalangan menengah ke atas. Melon yang dikembangkan ini sudah masuk pasar ritel modern dan tidak hanya dalam negeri tetapi juga ekspor,” ungkap Erma.

“Kita berharap, petani bisa menembus pasar yang lebih luas dan produksi semakin besar dengan membentuk kelompok tani Green House melon di wilayah Blitar Selatan,” tambah dia.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Admindo Green House Agro Jemono mengatakan, lahan melon jenis Japanese yang dia kembangkan saat ini telah mencapai 30 unit. Dan jumlahnya saat ini telah menyebar di seluruh Kecamatan Wates.

Dia menjelaskan, melon tersebut ditanam secara modern dengan sistem Green House dan dilengkapi dengan irigasi tetes yang bisa menghemat biaya pengairan dan mengurangi penggunaan pestisida.

“Satu unitnya, kita memiliki luas lahan tanah sekitar 10×50 meter atau tepatnya 500 meter dengan kapasitas 1.000 pohon. Untuk sekali panen, biasanya petani mendapatkan uang sebesar Rp 15 juta,” ujarnya.

Terkait pemasaran, selama ini pihaknya telah melakukan kerjasama dengan suplier besar buah premium kelas supermarket. Untuk harga buahnya sendiri juga dihargai berbeda- beda.

“Buah yang berkualitas great A dari buyer dihargai Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu,” terangnya.

Melihat potensi besar yang dihasilkan oleh aman agro ini, salah satu kader dari PDI Perjuangan ini berharap agar generasi muda yang saat ini sedang tidak bekerja atau memiliki lahan luas, utamanya saat ini tinggal di wilayah Blitar Selatan dapat mencoba menjadi petani muda.

Sebab, berkaca dari buah melon dengan inovasi pengembangan teknologi bidang agribsinis telah berhasil dia kembangkan dan pemasarannya tidak perlu dipikirkan lagi.

“Saya berharap keberhasilan budidaya melon ini bisa dikembangkan ke petani lain,” pungkasnya. (arif/pr)