![](https://pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2021/09/pdip-jatim-210907-eri-hari-pertaman-ptm-1.jpg)
SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi memastikan tidak ada lagi penjualan seragam di koperasi sekolah. Kepastian itu dia peroleh setelah menanyakan langsung ke kepala sekolah saat meninjau hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) di beberapa sekolah di Surabaya.
“Saya sempat bertanya kepada kepala sekolah, terkait seragam, jadi saya pastikan tidak ada lagi koperasi menjual seragam sekolah. Semua sekolah sudah tidak ada yang menjual, karena yang bertanggung jawab itu pemerintah kota,” tegas Eri Cahyadi, Senin (6/9/2021).
Beberapa sekolah yang dikunjungi Eri yang mengendarai sepeda motor, yakni SMP 17 Agustus, SDN Airlangga I, SMP Kristen YBPK I, SDN Kaliasin I dan SMPN 6 Surabaya.
Di sejumlah sekolah tersebut selain memantau kesiapan sekolah, Eri Cahyadi juga memastikan tidak ada pemaksaan untuk membeli seragam sekolah.
Soal adanya aduan warga bahwa anaknya yang duduk di bangku kelas VII di SMP di Surabaya harus membayar biaya seragam padahal orang tua tersebut masuk golongan MBR, menurut Eri, tidak boleh ada sekolah yang memaksa beli seragam.
“Selain itu, MBR yang katanya sudah bayar (seragam-red), insya Allah akan kita kembalikan uangnya,” ujarnya.
![](https://pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2021/09/pdip-jatim-210907-eri-hari-pertaman-ptm-2.jpg)
Kader PDI Perjuangan ini menambahkan, Surabaya akan bergotong-royong, bahu membahu dalam membantu pendidikan anak warga yang masuk kategori MBR.
“Nanti kalau sudah masuk semua sudah ada informasi, siapa yang tidak mampu karena sudah terdaftar di MBR. Yang pasti tidak mungkin kita minta seragam,” kata dia.
Menurutnya, bisa jadi karena data hari ini yang bersangkutan belum masuk MBR tapi di-PHK sehingga tidak bekerja.
“Kalau tidak kerja, siapa yang akan ngasih, ya pemerintah kota dan orang tua asuh. Inilah kehebatan dari Surabaya,” sebut Eri.
Bahkan ke depan, pihaknya bakal menyamakan sepatu dan tas siswa SD, SMP negeri dan swasta. Sehingga tidak ada lagi perbedaan pelajar antara yang kaya dan yang miskin.
“Semuanya sederajat, tidak ada lagi perbedaan antara kaya dan miskin sehingga namanya mental dan batin ini akan menjadi satu kekuatan yang dahsyat,” tandasnya. (goek)
![](https://pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2024/05/channels4_banner.jpg)