BATU – Wali Kota Eddy Rumpoko gencar berkampanye memerangi praktik botoh (petaruh) dalam perhelatan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Kota Batu 2017 yang bakal berlangsung 15 Februari depan.
Menurut Eddy Rumpoko, tidak hanya money politics, aksi para botoh juga bisa merusak demokrasi di republik ini.
”Jangan sampai dibiarkan berkeliaran. Sebab, itu bisa merusak demokrasi warga Kota Batu,” kata ER, sapaan akrab Eddy Rumpko.
Hal itu dia sampaikan saat memberikan sambutan dalam perayaan hari jadi ke-60 Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di kantor LVRI Kota Batu, Jalan Sultan Agung, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kamis (19/1/2017).
Di hadapan sekitar 30-an veteran TNI dan 80 janda atau istri veteran TNI, ER mengajak mereka juga ikut berperan dalam memerangi para botoh.
Untuk memerangi praktik kotor itu, tambah ER, diperlukan peran aktif seluruh warga Kota Batu. Para veteran dengan segala pengalamannya, diimbau bisa ikut mewaspadai, mulai dari lingkungan sekitarnya masing-masing.
”Modusnya bisa ada pendatang yang kos atau kontrak kemudian menawarkan sejumlah uang dengan meminta imbalan KTP,” paparnya.
Dia juga mengimbau warga untuk bersikap tegas. ”Jika ada, tangkap dan sampaikan ke aparat hukum,” imbuhnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga toleransi. Selain itu, juga meningkatkan persatuan wilayah kota Batu khususnya, sebagai pondasi terjaganya keamanan.
Peringatan hari jadi ke-60 LVRI di Kota Batu itu turut hadir di antaranya, Ketua LVRI Kota Batu Serma (Purn) Handri Israwan, Ketua DPRD Kota Batu Cahyo Edi Purnomo, serta jajaran muspida setempat. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS