SURABAYA – Pemkot Surabaya melanjutkan program penghematan anggaran. Di antaranya melalui perampingan di tingkat kelurahan, hingga penempatan kantor dinas dalam satu gedung.
Saat kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini periode sebelumnya, pemkot sudah merampingkan jumlah kelurahan se-Surabaya yang sebelumnya berjumlah 163, menjadi 154 kelurahan. Sedang jumlah kepala seksi di kelurahan yang sebelumnya 4 orang, dirampingkan jadi 3 orang.
Menurut Risma, anggaran yang dihemat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi warga Surabaya. “Dari 154 kelurahan, pertama kurangi belanja pegawai sehingga banyak uang kita turunkan ke masyarakat,” kata Risma, kemarin.
Keuntungan kedua, paparnya, yakni mengurangi jumlah kepala seksi yang digantikan dengan pelayanan melalui online.
Wal ikota yang diusung kembali oleh PDI Perjuangan dalam Pilkada Surabaya 2015 ini mencontohkan, dalam setahun sekitar 800 hingga 1.000 pegawai pemkot berkurang karena pensiun. Sedangkan yang masuk hanya 250 orang.
“Artinya minus, maka harus kita tutupi. Kalau pakai orang costnya akan tinggi dan kita ganti dengan menggunakan teknologi,” jelasnya.
Bahkan dalam waktu dekat, Pemkot Surabaya kembali melakukan efisiensi dengan menggabungkan kantor kecamatan dengan satu kelurahan.
Sebagai uji coba, kantor Kecamatan Rungkut akan digabung dengan salah satu kantor kelurahan di wilayah setempat. Dengan penggabungan itu, menurut dia, banyak yang bisa dihemat.
Beberapa dinas sudah dijadikan dalam satu gedung, dan diakui Risma sangat menghemat anggaran. Dinas yang dimaksud yakni, Dinas Pariwisata dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang ditempatkan di Gedung Siola.
“Dinas-dinas saya masukkan ke Siola. Saya hitung ternyata lebih hemat,” ungkapnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS