LAMONGAN – DPC PDI Perjuangan Lamongan memfasilitasi tempat pelaksanaan tes psikologi (psikotes) untuk para bakal calon anggota legislatif Pemilu 2024. Ujian dilaksanaan DPP secara online itu diikuti seratus peserta.
Ketua DPC Lamongan Husen SAg MPd mengatakan, pihaknya memfasilitasi tempat maupun sarana pendukung untuk para bakal caleg dalam mengikuti ujian. Sementara untuk materi ujian maupun penilaian adalah kewenangan DPP.
“Hari ini terbagi dalam 2 tahap. Tahap pertama dimulai pukul 10.15 hingga pukul 15.00 WIB dan tahap kedua pukul 13.00 hingga pukul 18.00 WIB. Jadi setiap bacaleg hanya diberikan waktu ujian selama 5 jam,” kata Husen, Rabu (19/10/2022).
Diungkapkan Husen, untuk gelombang pertama, bacaleg yang mengikuti psikotes sebanyak 46 orang. Sedangkan gelombang kedua sebanyak 48 orang.
“Di hari terakhir hanya diikuti 3 orang bacaleg. Untuk 3 lainnya, 2 diantaranya telah mengikuti hari Selasa (17/10/2022) kemarin dan satunya mengikuti psikotes dihari selanjutnya,” ujarnya.
Psikotes bagian dari rangkaian proses rekrutmen bakal caleg PDI Perjuangan. Proses dimulai dari penjaringan oleh DPC, DPD dan DPP, kemudian proses penyaringan oleh DPP. Hasil dari psikotes juga menjadi satu dari sekian item yang digunakan DPP untuk menyeleksi bakal caleg menuju daftar calon sementara dan berikutnya daftar calon tetap.
Sementara itu, Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Lamongan, Abdul Shomad menyatakan, jumlah bacaleg yang mengikuti ujian psikotes mencapai 100 orang.
Menurutnya, jumlah bacaleg atau bakal daftar calon sementara (BDCS) bertambah dari sebelumnya. Karena DPP telah memperpanjang waktu pendaftaran sampai dengan tanggal 8 Oktober 2022.
“Sebelumnya 77 bacaleg, namun ada tambahan waktu pendaftaran dari DPP. Sehingga kita bisa memenuhi kuota agar setiap dapil terisi 20 orang bacaleg,” ujar Shomad.
Psikotes berlaku untuk semua bakal caleg, tak terkecuali petahana. Agus Sulistiyo Rekso Negoro, misalnya. Pria yang menjabat sebagai anggota DPRD Lamongan ini juga mengikuti psikotes. Andi sapaan akrab Agus Sulistiyo Rekso Negoro, selama ini telah mengikuti 4 kali psikotes.
“Kalau yang secara online sudah dua kali ini, sebelumnya tahun 2019. Sedangkan yang kedua lainnya secara offline,” ujar Andi. (mnh/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS