PONOROGO – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko hampir setiap hari ngabuburit keliling 5-6 desa/kelurahan. Sasarannya, yakni Pasar Ramadhan yang digelar Tim Penggerak PKK di seluruh desa/kelurahan se-Kabupaten Ponorogo.
Pasar Ramadhan merupakan bazar yang menjual aneka olahan makanan, produk, dan hasil kerajinan warga setempat. Pasar ini diadakan mulai 16 April 2021 sampai 8 Mei 2021 untuk membangkitkan ekonomi yang menurun di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Sosialisasi Prokes, Bunda Rita Kunjungi Pelaku UMKM Pulung Ponorogo
Didampingi istrinya, Susilowati dan Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, bupati dari PDI Perjuangan tersebut turut membantu ekonomi masyarakat dengan membeli aneka produk Pasar Ramadhan.
“Ada yang biasa saja, ada yang kreatif. Tapi prinsipnya bukan itu, tapi ada geliat ekonomi yang luar biasa saat pandemi. Bahkan omzetnya mencapi jutaan,” ujar Sugiri, Sabtu (1/5/2021).
Kang Giri mengatakan, Pasar Ramadhan ini tidak bisa dipandang remeh. Cara memahaminya adalah bagaimana menggerakkan ekomoni yang luar biasa di tengah pandemi.
“Mudah-mudahan jadi sumbu ekonomi yang baik. Kita keliling beli ini ya dimakan bareng-bareng, bisa jadi pemantik ekonomi,” katanya.
Dia juga tak henti-hentinya selalu mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu menjaga prokes yang ketat. Agar ekonomi segera pulih dan menekan penyebaran covid-19.
“Saya tidak pernah membiarkan kerumunan. Masyarakat harus tetap menjaga prokes,” tegasnya, saat di Pasar Ramadhan Desa Kupuk, Bungkal.
Sementara itu, Tim Penggerak PKK Kabupaten Ponorogo, Susilowati Sugiri Sancoko menambahkan bahwa setelah bulan Ramadhan kegiatan ini masih akan tetap terlaksana dengan nama “Pasar Krempyeng”. Rencananya, akan diadakan di setiap hari Minggu pagi. (jrs/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS