SURABAYA – Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sowan ke Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, Madura, KH Zubair Muntashor, Selasa (17/11/2020).
Kiai Zubair adalah cicit dari KH Syaikhona Cholil, ulama karismatik NU yang tak lain adalah guru banyak kiai besar, termasuk guru dari pendiri NU KH Hasyim Asy’ari.
“Pagi dini hari tadi, alhamdulillah Pak Eri berangkat dari Surabaya pukul 03:00 WIB. Setelah azan berkumandang, saya dan Pak Eri bergegas ke musala pondok dan kami salat di lokasi sebelah utara musala,” ungkap Fathur Rozi Zubair, putra dari KH Zubair Muntashor.
Baca juga: Nyai Makkiyah As’ad Imbau Alumni Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Menangkan Eri-Armudji
Setelah salat subuh berjamaah, Eri langsung bertemu dan diterima baik oleh Kiai Zubair. Eri pun menyampaikan maksud dan tujuannya sowan, yaitu meminta nasihat dan doa restu.
“Pak Eri minta nasihat dan doa agar selalu menjadi orang yang amanah dalam mengemban tugas sebagai wali kota Surabaya jika Allah menakdirkan beliau terpilih pada Pilkada 9 Desember mendatang,” beber Ra Fathur, sapaan akrabnya.
Ra Fathur mengatakan, Kiai Zubair berpesan kepada Eri untuk selalu memperhatikan rakyat kecil. Juga agar selalu membantu warga Madura yang tinggal di Surabaya.
Dalam doanya, Kiai Zubair juga menyebut nama Eri Cahyadi. “Abah (Kiai Zubair) berdoa dan saya mendengar sendiri doa beliau, semoga Pak Eri Cahyadi menjadi Wali Kota Surabaya yang amanah. Saya kagum dan heran, setahu saya abah tidak pernah memasukkan nama khusus dalam doa beliau, namun kali ini beda,” terang Ra Fathur.
Setelah itu, Kiai Zubair memberikan tasbih kepada Eri, bahkan juga kepada sopir yang mendampingi Eri.
Sementara itu, Eri Cahyadi berterima kasih kepada Kiai Zubair yang telah berkenan menerima dan mendoakannya. Eri juga tak menyangka diberi hadiah tasbih, yang akan selalu dibawanya ke mana-mana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Tentu nasihat dari beliau akan selalu saya ingat dan jalankan. Beliau ingin agar kami terus memperhatikan rakyat kecil, juga warga Madura yang tinggal di Surabaya. Insya Allah semua kami jalankan,” ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut. (rul)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS