SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memulai proses seleksi atau lelang jabatan kepala perangkat daerah, Kamis (6/3/2025).
Tahap awal lelang jabatan, para calon kepala perangkat daerah memaparkan visi-misinya sesuai dengan proposal yang sebelumnya telah dikumpulkan melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya.
Ada tujuh posisi perangkat daerah yang melakukan pemaparan inovasi program. Yakni DPMPTSP, Bakesbangpol, RSUD Dr Soewandhie, Disbudporapar, Dinkopdag, Camat Karangpilang, dan Camat Tandes.
Pemaparan inovasi program, sekaligus evaluasi penempatan jabatan itupun ditayangkan secara live pada kanal Youtube Bangga Surabaya. Sehingga masyarakat bisa turut memberikan penilaian kepada para kandidat.
Wali Kota Eri Cahyadi berharap agar perangkat daerah di lingkungan Pemkot Surabaya bisa memiliki kinerja maksimal seperti sektor swasta yang berfokus pada kinerja yang baik.
“Saya itu berpikir dalam hal pemerintahan itu bisa seperti swasta. Karena mereka berpikir bagaimana bisa melayani, sehingga orang percaya dengan apa yang dilakukan, untuk memberikan sebuah hasil yang bisa diterima oleh masyarakat,” kata Eri.
“Karena seorang pemimpin di pemerintah kota ini tidak hanya pandai tapi dia juga harus bisa menjelentrehkan yang dimaksud itu kepada masyarakat, dan kepada anak buahnya. Visi misi apa, menguasai apa, anak buah harus seperti apa,” imbuhnya.
Politisi PDI Perjuangan ini pun minta agar para calon pejabat mampu memiliki komunikasi yang baik, serta memiliki tujuan dan sasaran program yang jelas dan tepat agar mampu memiliki tolak ukur keberhasilan.
“Yang kedua harus bisa komunikasi dengan masyarakat, ini bisa menjadi bagian pengembangan instansi yang njenengan pimpin nanti. Maka hari ini panjenengan harus bisa menyampaikan output, outcome dari kegiatan njenengan. Kegiatannya ada berapa, outcome akhirnya apa,” ujar dia.
Wali kota yang akrab disapa Cak Eri ini pun menegaskan agar para kandidat memiliki tujuan yang baik dalam memimpin instansi serta memiliki sebuah komitmen mengenai target pencapaian program.
“Yang terpenting adalah tujuan akhir kita, janji kita kepada masyarakat, dan itu harus menjadi komitmen kita bersama kepada masyarakat,” kata Eri.
“Kalau janji itu tidak terpenuhi, maka apa yang akan njenengan lakukan, apakah berjanji untuk enggan melepaskan jabatan, ingin terus atau mengundurkan diri. Biar masyarakat ini mendengarkan, komitmen itu yang harus dipegang dan masyarakat bisa menilai semuanya,” sambungnya.
Dia Eri pun menyampaikan agar para kandidat tidak terburu-buru dalam menyampaikan visi-misi dan inovasi programnya masing-masing.
“Teman-teman tidak terbatas dengan waktu, tidak usah terburu-buru menyampaikannya. Kalau ada yang kecepatan masyarakat justru tidak bisa menerima, tidak tahu artinya. Terakhir tekankan komitmennya apa, sehingga masyarakat bisa mendengar, karena masyarakat juga menilai melalui Youtube Bangga Surabaya,” pungkas Eri. (gio/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS