TRENGGALEK – Calon Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengungkapkan, hal pertama yang dilakukan begitu terpilih sebagai Wakil Bupati mendampingi Emil Dardak sebagai Bupati, pada empat tahun silam. Pertama kali yang dia pikirkan saat itu adalah pelayanan untuk warga miskin.
Setelah melakukan kajian lebih dalam tentang persoalan kemiskinan di Trenggalek, kata Arifin, lahirlah program Gertak (Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan).
Program Gertak sendiri, lahir dari sebuah peristiwa yang dialaminya, ketika baru beberapa bulan menjabat sebagai Wakil Bupati Trenggalek.
Baca juga: Total Dukung Eri-Armudji, Putra Risma: Ini Arahan Ibu
“Ketika itu ada ibu-ibu dari kecamatan Watulimo ingin berobat tapi tidak punya biaya. Sambil menggendong anak kecil ingin menemui saya dari pagi hingga sore hari tapi waktu itu saya tidak ada karena sedang ada rapat,” kenang Arifin, saat kampanye dialogis bersama tokoh masyarakat di dusun Sambeng, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Trenggalek, Minggu (1/11/2020).
Untuk itu, dia minta masyarakat untuk ‘sedekah informasi’. Yakni jika ada tetangga yang sakit dan ingin berobat namun tidak ada uang, rumahnya tidak layak huni, orang lanjut usia (jompo) namun tidak ada yang merawat dan belum pernah dapat bantuan dari pemerintah.
“Maka silakan masyarakat melapor ke posko “Gertak” yang dibentuk Pemda Trenggalek atau bisa juga melapor dengan menghubungi nomor 082 233 343 800,” terangnya.
Setelah program Gertak berjalan dengan baik, lalu munculah persoalan baru yakni warga miskin namun tidak memiliki KTP. Untuk mengatasi hal tersebut, kata Arifin, cukup melalui Baznas.
Cabup petahana yang berpasangan dengan Cawabup Syah M Natanegara di Pilkada Trenggalek 2020 ini pun menyampaikan, di masa kepemimpinannya, belum seluruh program yang dicanangkan, terselesaikan.
“Masih ada yang belum tuntas. Namun saya akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menuntaskan prioritas pembangunan di kabupaten Trenggalek,” kata Arifin.
“Selama menjabat insya Alloh saya tidak akan aneh-aneh. Hanya berusaha semaksimal mungkin untuk menuntaskan dan menyelesaikan apa yang dikehendaki masyarakat,” terang suami dari Novita Hardini ini.
Sementara itu, Juru Kampanye Paslon Ipin-Syah, Drs Nurhadi Rokhmad mengatakan bahwa dalam sejarah Kabupaten Trenggalek, hanya Moch. Nur Arifin yang tidak pernah menerima gaji selama menjabat sebagai Wakil Bupati maupun Bupati Trenggalek.
“Selama ini yang saya ketahui dalam sejarah Trenggalek, hanya Mas Ipin satu-satunya bupati yang tidak pernah menerima gaji,” kata Nurhadi ketika mendampingi istri Cawabup Syah Natanegara saat kampanye di Desa Sengon, Kecamatan Bendungan, Minggu (1/11/2020).
Menurutnya, gaji Nur Arifin selama menjabat sebagai wakil bupati maupun bupati diserahkan ke Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Pemkab Trenggalek.
“Nah, kemudian gaji Mas Ipin itu dimanfaatkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Misalnya, digunakan untuk bedah rumah, membantu orang jompo dan lain-lain,” urainya di hadapan warga Desa Sengon. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS