SAMPANG – Di sudut pedalaman Sampang, tepatnya di Robatal, Tri Rismaharini hadir dengan⁹ secercah harapan bagi keluarga Pak Bukanah, seorang buruh tani yang berjuang keras menghidupi delapan anaknya di tengah keterbatasan.
Di rumah sederhana beralaskan tanah dan beratapkan seng, yang bahkan bercampur dengan kandang ayam, Pak Bukanah dan istrinya, Bu Halimah, menjalani hari-hari mereka dengan penuh kesederhanaan dan keteguhan hati.
Dengan mata berkaca-kaca, Pak Bukanah bercerita kepada Risma tentang kehidupan mereka yang penuh perjuangan. Selama bertahun-tahun, keluarga ini hidup serba kekurangan, bahkan belum pernah sekalipun mendapat perhatian atau bantuan untuk memperbaiki keadaan.
“Kami selama ini hanya sebagai buruh tani yang tidak berkecukupan,” ungkap Pak Bukanah sambil menahan air mata, Senin (11/11/2024) malam.
Risma yang menyimak cerita Pak Bukanah dengan seksama, tak kuasa menahan rasa harunya. Ia pun berjanji akan membantu keluarga ini agar bisa hidup lebih layak.
“Saya akan bantu perbaiki rumah ini, biar lebih nyaman untuk Pak Bukanah dan keluarga,” ucap Risma lembut sambil menatap Ibu Halimah yang terlihat terkejut dan terharu mendengar janji tersebut.
Tak hanya itu, Risma juga berniat memberikan dukungan ekonomi kepada keluarga ini dengan menyediakan beberapa ekor ternak yang bisa dikelola.
“Kalau ada ternak, setidaknya ada penghasilan tambahan. Ini bukan sekadar bantuan, tapi juga untuk memberikan peluang agar keluarga Pak Bukanah bisa hidup lebih mandiri,” ujarnya penuh empati.
Mendengar janji tersebut, air mata Bu Halimah perlahan mengalir. Matanya berkaca-kaca, ia tampak tak percaya akan perhatian yang diberikan.
“Selama hidup, belum pernah ada yang datang ke rumah kami, apalagi memberikan bantuan seperti ini. Baru kali ini kami merasa diperhatikan,” ungkap Bu Halimah dengan suara bergetar.
Risma, yang sejak awal berdiri mendengarkan cerita Pak Bukanah dan Bu Halimah, tampak semakin yakin akan tekadnya untuk membantu masyarakat kecil di pelosok Jawa Timur.
“Saya ingin memastikan, setiap warga Jawa Timur, terutama yang jauh dari kota, bisa merasakan kehadiran pemerintah. Mereka harus tahu bahwa ada yang peduli, bahwa mereka tidak sendiri,” kata Risma.
Kunjungan Risma ke Robatal bukan sekadar perjalanan singkat, melainkan perwujudan dari komitmennya untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, terutama mereka yang paling membutuhkan. Bagi Risma, bantuan ini bukanlah sebuah kebetulan, melainkan bagian dari misinya untuk memperjuangkan kesejahteraan bagi seluruh warga Jawa Timur.
“Saya ingin keluarga ini bisa hidup lebih mandiri dan nyaman, ada harapan baru untuk anak-anaknya,” tuturnya. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS