BLITAR – Bupati Tulang Bawang Winarti mengagumi pemerintahan Kota Blitar yang saat ini dipimpin Wali Kota Santoso.
Winarti menilai Pemkot Blitar telah mampu mengatasi Covid-19 dengan baik, mampu mengadakan berbagai acara di Bulan Bung Karno dengan maksimal, serta mempertahankan berbagai peninggalan sejarah dan budaya yang ada.
“Luar biasa di kepemimpinan bapak Santoso. Kita lihat berbagai kemajuan, peninggalan sejarah dan ragam budaya tetap terjaga. Ke depan melalui OPD kita akan siapkan kerja sama dengan Pemkot Blitar,” jelas Winarti.
Hal itu dia sampaikan saat mengunjungi Wali Kota Santoso di Ruang Kerja Kantor Wali Kota Blitar, Selasa (28/6/ 2022).
Dalam kunjungannya di Kota Blitar, rombongan Pemkab Tulang Bawang juga melakukan ziarah ke Makam Bung Karno (MBK) dan berkunjung ke Istana Gebang.
Sementara itu, Wali Kota Santoso mengapresiasi kedatangan Bupati Winarti dan jajaran OPD Kabupaten Tulang Bawang. Sebab, selain mendalami keunggulan dan potensi Kota Blitar, rombongan juga akan menjalin kerja sama di berbagai bidang.

Santoso menyebut, visi misi Kota Blitar Keren, Unggul Makmur dan Bermartabat yang saat ini dicanangkan tidak jauh beda dengan tujuan Kabupaten Tulang Bawang.
Oleh karena itu, melalui berbagai OPD yang hadir, Santoso akan menjalin kerja sama dengan Kabupaten Tulang Bawang.
Kerja sama itu akan diwujudkan dalam memorandum of understanding (MoU) yang akan disiapkan, sebelum Pemkot Blitar berkunjung ke Pemkab Tulang Bawang Lampung.
Hadiri Pemutaran Film Legenda Kuliner Patria
Sementara itu, di sela tugasnya di hari Selasa (28/6/2022), Santoso bersama Kepala OPD Pemkot Blitar menghadiri pemutaran film dokumenter Legenda Kuliner Patria karya putra daerah. Yakni Masy’aril Aulia Firman Andrianto, di CGV Blitar Square
Politisi PDI Perjuangan ini pun menyampaikan apresiasinya terhadap film tersebut, karena dinilai mampu memberikan edukasi untuk masyarakat untuk mengenal kekayaan kuliner di Blitar Raya.

Pihaknya berharap putra daerah yang bergerak di bidang perfilman, bisa menggali potensi daerah untuk ditampilkan di layar lebar. Misalnya sejarah dan kepahlawanan untuk menanamkan nilai patriotisme bagi masyarakat.
“Kita sangat mengapresiasi, putra daerah yang sudah mampu menghasilkan karya Film dengan mengangkat tema tentang kuliner, yang sudah menjuarai Lomba Film Dokumenter tingkat Nasional,” ujar Santoso.
Mahasiswa Desain Komunikasi Visual, ITS, Masy’ Aril Aulia Firman Andrianto menjelaskan, Legenda Kulinet Patria ini menceritakan tentang kekayaan kuliner di Blitar. Sebab mayoritas wisatawan hanya mengenal pecel sebagai kuliner khas Kota Blitar.
Ariel mengaku selama proses produksi film tersebut juga melibatkan beberapa siswa SMA binaannya di Blitar. Pihaknya berharap melalui film tersebut bisa mengenalkan kuliner khas Blitar tidak hanya kepada masyarakat lokal, tapi juga ke seluruh masyarakat Indonesia.
“Kenapa kita mengangkat Kuliner, soalnya kebanyakan orang orang ketika berkunjung ke Blitar, mereka hanya mengenal Pecel saja, padahal banyak lagi kuliner tradisional di Blitar,” ungkap Ariel.
Dia menyebut film Legenda Kuliner Patris ini telah ditayangkan di Museum Nasional Indonesia sepanjang Mei dan Juni 2022. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS