PONOROGO – Ratusan peternak sapi di Ponorogo bersyukur. Mereka baru saja mendapatkan bantuan ganti rugi dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk sapi yang mati imbas PMK (penyakit mulut dan kuku).
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dan Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syamsul Ma’arif, menyerahkan bantuan dalam bentuk buku rekening itu secara simbolis di Pendopo Kabupaten Ponorogo, Jumat (11/2/2023).
Bupati Sugiri menyampaikan banyak terima kasih kepada Kementan RI atas terealisasinya bantuan Rp10 juta per sapi tersebut. Ia merasakan bantuan itu sebagai pengobat luka para peternak.
“Saya menghaturkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang hadir membersamai masyarakat. Ini bentuk pengobat luka,” ujar Bupati Sugiri.
Politisi PDI Perjuangan itu juga berpesan kepada para peternak agar tetap waspada sekaligus meningkatkan kualitas ternaknya. Transaksi jual beli sapi, tambahnya, hendaknya juga dilakukan di lingkup Kabupaten Ponorogo saja.
“Jangan ngambil sapi daerah lain. Upayakan perputaran sapi di sini, karena sudah divaksin,” jelasnya.
Meski begitu, tidak semua peternak tidak bisa mendapatkan bantuan. Hal tersebut disebabkan adanya maladministrasi.
“Kami rajin mendata, tapi ada beberapa yang belum terlapor. Kami mohon maaf,” tutur Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu.
Sementara itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syamsul Ma’arif, mengatakan, di Kabupaten Ponorogo ada 643 peternak yang menerima bantuan dampak PMK tersebut, dengan total sapi mati mencapai 1.095 ekor.
“Yang diajukan dapat semua, tapi penyalurannya secara bertahap. Hari ini yang saya salurkan 594. Nanti sisanya nyusul,” terangnya.
Ia pun berharap, bantuan yang disalurkan dapat digunakan dengan baik untuk produktivitas ternak.
“Ini perhatian pemerintah agar teman-teman peternak bangkit kembali,” pungkasnya. (jrs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS