PONOROGO – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, melakukan panen raya jagung jenis hibrida varietas TKS 234 atau Reog 234 di area persawahan utara Taman Wengker Kecamatan Babadan, Jumat (3/3/2023).
Jagung Reog 234 bisa menghasilkan rata-rata 10,2 ton per hektar, bahkan bisa mencapai 12,4 ton per hektar. Jagung Reog juga memiliki sejumlah keunggulan, baik dari segi produksi maupun ketahanannya terhadap perubahan cuaca yang ekstrem. Jagung Reog bisa pula ditanam di berbagai struktur wilayah, baik dataran rendah maupun dataran tinggi.
Bupati Sugiri mengungkapkan, meskipun ditanam saat cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi, hasilnya pun masih terbilang bagus.
“Ini mulai dari warnanya, bulirnya, menunjukkan ada tanda-tanda kehidupan. Mudah-mudahan ke depan bisa menjadi produk unggulan,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, masa tanam jagung hibrida varietas Reog 234 ini tidak jauh beda dengan varietas lain. Namun harganya jauh lebih murah, sehingga memberikan nilai tambah bagi petani.
“Kami masyarakat Ponorogo sangat bergembira kerawuhan ibu gubernur. Mudah-mudahan ke depan Ponorogo tak hanya mampu menghasilkan jagung, tapi menjadi kota penghasil benih jagung,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah optimis bahwa produktivitas jagung Jatim akan meningkat. Jagung varietas Reog 234 ini diyakininya akan menjadi kebanggaan pertanian Jatim.
“Terima kasih atas seluruh inisiasi, inovasi, dan kreativitas masyarakat Ponorogo yang sudah menemukan bibit jagung dengan kualitas bagus dan memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap perubahan cuaca. Apalagi diprediksi tahun ini musim hujannya panjang dan tahun depan akan kemarau panjang,” ujar Khofifah.
Karena memiliki banyak keunggulan, Gubernur Khofifah meminta varietas Reog 234 segera didaftarkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ke Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenhukam. Sehingga varietas tersebut bisa mendapatkan hak paten sebagai hasil karya masyarakat Ponorogo.
“Sama seperti Reog Ponorogo, kalau benih ini dipasarkan ke daerah lain mau ditanam di Medan, Maluku, NTT maka namanya tetap jagung hibrida varietas Reog 234,” terangnya. (jrs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS