PONOROGO – Untuk menjaga ketahanan pangan di Ponorogo dan menstabilkan harga beras, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengimbau kepada pedagang untuk tidak menjual gabah ke luar Ponorogo. Hal tersebut disampaikannya usai menghadiri acara MoU PCNU Ponorogo dengan Bulog Ponorogo di kantor PCNU Ponorogo, Selasa (23/1/2024).
“Kami imbau kepada masyarakat pedagang gabah, jangan menjual gabah keluar Ponorogo dulu semasa ketahanan pangan masih seperti ini,” ujar Bupati Sugiri.
Menurut Bupati Sugiri, langkah tersebut dilakukan untuk menekan harga gabah juga menstabilkan harga beras di Ponorogo. Harga beras saat ini sudah mencapai Rp11.300 per kilogram, sementara pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras per kilogram Rp10.900. “Maka selisih harga ini harus dijaga bersama-sama,” jelasnya.
Untuk itu, politisi PDI Perjuangan itu mengajak sejumlah pihak, termasuk kepolisian dan kejaksaan, untuk menyelesaikan persoalan bersama-sama. Menurutnya, persoalan ketahanan pangan merupakan tanggungjawab semua pihak.
“Minggu ini kabulog, saya, kepala dinas akan undang kepolisian, jaksa, dan para pedagang beras dan gabah untuk berpikir bersama-sama dalam rangka mengimbau keras bahwa hari ini harga pangan kita agak tinggi,” tuturnya.
Menjual ke luar kota, tambah Bupati Sugiri, pun akan sangat berpengaruh terhadap harga beras saat ini. Bahkan menurutnya kondisi ketahanan pangan saat ini bersifat darurat.
“Kalau kemudian harga gabah tinggi, bahan baku tinggi diambil ke luar kota, maka otomatis berasnya jadi tinggi karena kulakannya sudah tinggi,” tandasnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS