PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mendukung adanya data tunggal untuk program pembangunan yang lebih maksimal. Data yang dimaksud adalah Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sebagai acuan agar kebijakan yang diterapkan bisa tepat sasaran.
Hal itu disampaikannya saat membuka seminar “Statistik Berdampak untuk Indonesia Maju dengan Pemanfaatan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)” di Aula Bapperinda Ponorogo, pada Kamis (25/9/2025).
“DTSEN itu kolaborasi dari tiga data nasional, yaitu Regsosek, P3KE, DTKS. Lalu dimerger jadi DTSEN,” ujar Sugiri.
“Hari ini sudah ada kemajuan yang dahsyat. Maka kita dukung bersama-sama kita dukung statistik yang digelar BPS ini,” tambah bupati yang akrab dipanggil Kang Giri ini.
Karena itu, pihaknya menyatakan komitmen kolaborasi antara pemda dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyajikan data yang lebih akurat, lebih up to date, dan tersaji secara real time. Data yang disajikan mulai dari angka kemiskinan, ekonomi, hingga pengangguran.
“Dulu kan gini, BPS launching data, kami kedandapan. Ketika angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, munculnya per tahun baru kita tahu. Sekarang saya ingin kolab sehingga tiap hari ada real time data yang diambil untuk menentukan langkah. Yang jelas berbasis statistik data,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Kang Giri bahkan sudah memulai update data real time melalui program “Rembug RT”. Dari tingkat RT itulah bisa dilakukan pemutakhiran data warga.
Sementara itu, Kepala BPS Ponorogo, Evi Trisusanti, mengatakan, pihaknya melakukan internalisasi DTSEN agar data yang disajikan terus di-update, sekaligus menyambut Hari Statistik Nasional yang jatuh pada 26 September.
“Kita harus sadar bahwa data itu tidak kita update, maka akan usang. Maka kita sama-sama kolab untuk ke depannya melakukan update,” ujarnya.
“Dan itu adalah yang sangat mungkin dilakukan dengam dukungan pemda yang kuat seperti yang dilakukan Pak Giri untuk perkuat data,” tandasnya. (jrs/set)