BLITAR — Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan di Jawa Timur agar tidak melupakan “hutang budi” kepada rakyat Indonesia.
Pesan itu disampaikan dalam pertemuan tertutup antara Megawati dengan jajaran kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan se-Jawa Timur, yang digelar untuk memperkuat komitmen perjuangan partai dalam melayani kepentingan rakyat kecil.
Dalam arahannya, Megawati menegaskan bahwa jabatan kepala daerah merupakan amanah rakyat yang harus dipertanggungjawabkan dengan kerja nyata, keberpihakan, dan ketulusan kepada masyarakat.
Baca juga: Kumpulkan Kada dan Wakada PDI Perjuangan se-Jatim, Begini Arahan Megawati
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, saat diwawancara mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan mengajak seluruh kepala daerah untuk terus hadir di tengah rakyat dan memahami langsung persoalan yang mereka hadapi.
“Kepala daerah harus turun ke bawah, bersama rakyat, menemani rakyat. Prinsipnya, dengan melihat dinamika situasi nasional saat ini, kita harus selalu merangkul rakyat,” kata Sugiri Sancoko, menyampaikan pesan Megawati.
Baca juga: Kumpulkan Kada dan Wakada PDI Perjuangan se-Jatim, Begini Arahan Megawati
Sementara, Bupati Bangkalan, Lukman Halim, menyampaikan bahwa keteladanan Megawati selalu menjadi inspirasi bagi para kepala daerah untuk tidak berjarak dengan rakyat.
“Ibu Ketua Umum selalu turun ke bawah dan membela wong cilik. Itu yang menjadi teladan bagi kami agar semangat perjuangan PDI Perjuangan tetap sejalan dengan marwah partai, yaitu membela rakyat kecil,” ujarnya.
Lukman menuturkan, setiap kebijakan dan program pembangunan di daerah harus berorientasi pada keberpihakan terhadap rakyat, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun kesejahteraan sosial.
“Kita harus turun ke bawah hadir menjawab kebutuhan rakyat itu,” tegas Lukman.
Menurutnya, dengan menjaga kedekatan dan komunikasi dengan masyarakat, kepala daerah bisa memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan rakyat.
Sedang Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menegaskan bahwa amanat Megawati menjadi refleksi bagi para kader kepala daerah untuk bekerja dengan hati.
Dia menyebut bahwa perjuangan bangsa ini lahir dari pengorbanan jutaan rakyat, sehingga para pemimpin wajib menunaikan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.
“Kita memiliki hutang budi kepada sekitar 10,6 juta rakyat yang dulu memperjuangkan republik ini. Maka menjadi tanggung jawab kami untuk mengabdi sepenuh hati di daerah yang kami layani,” ungkap Mas Dhito, sapaan akrabnya.
Menurutnya, pelayanan publik yang berpihak pada masyarakat kecil merupakan bentuk nyata membayar hutang budi tersebut. (yols/pr)