SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, tahun ini menolak pengadaan mobil dinas (mobdin) baru. Mobdin yang lama masih layak digunakan untuk menunjang kegiatan kedinasan.
“Saya memutuskan tidak perlu lagi mengalokasikan anggaran untuk pengadaan mobdin baru,” ujar Fauzi, Senin (14/4/2025).
Menurutnya, anggaran yang ada saat ini diprioritaskan pada program-program yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat. Mulai dari sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.

“Mobdin yang digunakan sekarang masih layak digunakan. Tidak ada alasan untuk membeli yang baru. Lebih baik anggarannya dialihkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Fauzi menjelaskan, untuk pembelian mobdin baru membutuhkan anggaran besar. Karena itu, lebih baik anggarannya dialihkan untuk program lain yang lebih bermanfaat kepada masyarakat.
“Misalnya, digunakan untuk program yang mendorong ketahanan pangan,” ucap politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Kabag Umum Setkab Sumenep, Suharjono, menegaskan bahwa pengadaan mobdin bupati terakhir dilakukan pada 2021. Yakni, mobil Ionic warna hitam dengan nopol M 1541 VP dan Hyundai dengan nopol M 1 VP.
“Tidak ada lagi pengadaan mobdin untuk bupati. Masyarakat perlu memahami itu agar tidak terjadi kesalahan komunikasi,” tegasnya.
Suharjono menambahkan, Bupati Fauzi pada periode kedua ini dengan tegas menolak untuk melakukan pengadaan mobil dinas baru. Bupati lebih memilih menggunakan mobdin lama.
“Anggarannya dialihkan untuk program yang lebih bermanfaat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat,” tandasnya. (hzm/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS