Rabu
16 Juli 2025 | 4 : 07

Bupati Fauzi Dukung Penuh Pencegahan Bahaya Radikalisme dan Terorisme

PDIP-Jatim-Bupati-Fauzi-07062024

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo mengapresiasi Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Timur dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang senantiasa mengingatkan masyarakat akan bahasa radikalisme dan terorisme.

Hal tersebut disampaikan Bupati Fauzi saat menghadiri acara Gembira Bergama atau Gerakan Muda Bangga Bernegara dan Beragama yang digelar FKPT Provinsi Jawa Timur dan BNPT di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Rabu (5/6/2024), dengan peserta dari tokoh agama dan aktivis organisasi keagamaan setempat.

Menurut Bupati Fauzi, pencegahan sekaligus penaggulangan radikalisme dan terorisme menjadi tanggung jawab bersama dalam menjaga ketenangan masyarakat dan kelestarian budaya dengan menjaga keharmonisan dan sikap tenggang rasa atau toleransi.

Dia menjelaskan, wilayah Kabupaten Sumenep yang terdiri atas 27 kecamatan, dan 9 di antaranya merupakan kepulauan, itu mudah dilalui aneka macam persoalan, termasuk di dalamnya radikalisme.

“Keanekaragaman persoalan itu tentunya wajib diantisipasi secara terus-menerus oleh kami dengan melibatkan ulama, serta bisa menggalang kerja sama dengan berbagai pihak. Kalau persoalan radikalisme dan terorisme, ada FKPT Jawa Timur dan BNPT,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Sumenep tercatat memiliki 126 pulau, dan 48 pulau di antaranya berpenghuni yang tersebar di 10 kecamatan, yakni 9 kecamatan kepulauan dan 1 kecamatan daratan.

Karena itu, Bupati Fauzi menegaskan dukungannya terhadap langkah yang dilakukan FKPT Jatim. Meski isu intoleransi, radikalisme dan terorisme tidak tampak di permukaan seperti beberapa tahun lalu, tambah Bupati Fauzi, pergerakannya diyakini masih ada di masyarakat.

“Kegiatan seperti ini harus mendapat dukungan semua pihak di daerah dalam rangka pencegahan demi menjaga kerukunan dan keamanan seluruh masyarakat Kabupaten Sumenep,” jelasnya.

Sementara Ketua FKPT Jawa Timur, Hesti Armiwulan, menambahkan bahwa radikalisme dan terorisme dapat diantisipasi dengan penguatan nilai-nilai kearifan loka.

“Persoalan radikalisme dan terorisme bisa diantisipasi dengan budaya melalui penguatan kearifan lokal. Kearifan masyarakat menjadi bagian penting yang harus terpelihara, sehingga terwujud saling menghargai dan toleran terhadap setiap perbedaan,” ujarnya.

Sejauh ini, kehidupan keberagamaan di Sumenep cukup kondusif. Namun, dari karakter masyarakat dan letak geografisnya patut mendapat perhatian serius, terutama dari sisi kecenderungan akan bahaya radikalisme dan terorisme. (set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Genjot Produksi Tebu, Bupati Kediri Bakal Kawal Kebutuhan Pupuk Petani

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) berkomitmen untuk mengawal ketersediaan pupuk guna ...
LEGISLATIF

Pentingnya Sinergi Mitigasi Bencana Industri oleh Perusahaan dan Pemkab Ngawi

NGAWI – Terbakarnya pabrik sepatu PT Dwi Prima Sentosa menjadi peristiwa memilukan di Ngawi, awal bulan ini. ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau Rumah Ilmu Arek Suroboyo, Eri Optimis Pertumbuhan Karakter Anak Akan Meningkat

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) untuk melihat proses ...
KABAR CABANG

Komedian Jember Cak Londo Koplak: Saya Ingin Bareng PDIP Ngopeni Kesenian Tradisional

JEMBER – Komedian terkenal di Kabupaten Jember, Wijaya, akrab dikenal Cak “Londo Koplak” memutuskan bergabung ...
SEMENTARA ITU...

Ratusan Hektar Sawah Diserang WBC, Ponorogo Siapkan Penyemprotan Pestisida hingga Tanam Refugia

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akan bertindak cepat mengendalikan penyebaran hama wereng yang ...
LEGISLATIF

Proses Perizinan Lamban, Bulek Minta Pemkot Surabaya Sederhanakan Regulasi

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono (Buleks) minta pemerintah kota (Pemkot) setempat ...